SuaraJogja.id - Cuaca di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya terasa cukup panas dalam beberapa hari terakhir. Apalagi memang curah hujan yang masih terbilang cukup jarang.
Seorang warga Kota Jogja, Leo (28) mengakui dalam beberapa terakhir cuaca di Jogja terasa sangat gerah. Tak hanya saat siang hari tetapi juga malam.
"Panas sekali memang ini beberapa hari terakhir. Udah jarang hujan juga. Hujan sih beberapa kali tapi tetep aja gerah," ucap Leo, Selasa (20/2/2024).
Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan udara di Jogja dan sekitarnya ini terasa gerah?
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan suhu udara terasa panas di Yogyakarta. Salah satunya terkait dengan tidak terbentuknya awan hujan.
"Ada empat kondisi yang tidak mendukung pembentukan awan hujan dan berdampak pada meningkatnya suhu udara di DIY," kata Reni.
Pertama adalah berdasarkan streamline angin udara atas yang bertiup khususnya di atas Jawa dari tenggara dengan sifat cenderung kering (RH rendah). Kemudian kedua cuaca cerah juga berpengaruh di dalamnya.
Pasalnya cuaca cerah itu menyebabkan penyinaran matahari tidak terhalang oleh awan. Selain itu, ketiga ada faktor posisi matahari bulan Februari relatif tepat di atas Jawa sehingga intensitas matahari relatif tinggi
"Kemudian keempat kondisi berawan pada siang sampai malam hari namun tidak hujan menyebabkan panas yang diterima bumi tertahan oleh awan," ucapnya.
Interaksi empat faktor tersebut menyebabkan suhu yang dirasakan cenderung lebih panas sepanjang hari. Suhu maksimalnya sendiri tercatat rata-rata pada kisaran 32 derajat celsius dan suhu minimalnya pada kisaran 24-25 derajat celsius.
Berita Terkait
-
Tasya Farasya Gugat Cerai Suami: Fakta Sebenarnya Terungkap
-
Fix Gugat Cerai, Ini Foto Mesra Terakhir Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf
-
Waspada! BMKG: Puncak Musim Hujan Ekstrim Terjadi November 2025 - Februari 2026
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
BMKG: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Waspada Banjir dan Longsor
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti