SuaraJogja.id - Ratusan mitra pengemudi Grab di Yogyakarta menggelar aksi damai menolak program baru yang dinilai merugikan mereka. Aksi ini berlangsung Kamis (20/2/2025) pagi hingga siang dengan jumlah massa sekitar 400 orang.
Para peserta aksi berkumpul di Kridosono sebelum bergerak menuju Kantor Grab Casagrande sebagai titik utama penyampaian aspirasi.
Para mitra menolak program baru Akses Bike Hemat yang dinilai menurunkan pendapatan mereka. Selain itu, mereka juga menuntut penghapusan program Shifting Food (Slot) yang dianggap merugikan pengemudi.
Salah satu tuntutan lainnya adalah penghentian penerimaan driver baru guna menjaga keseimbangan jumlah mitra yang sudah ada.
Salah satu mitra pengemudi, Oki, dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap kebijakan baru yang diterapkan oleh Grab.
"Kami sudah cukup sulit dengan kondisi saat ini. Program Akses Bike Hemat hanya akan semakin menekan pendapatan kami," ucap Oki.
Menurutnya, program itu mengharuskan mitra Grab untuk mendaftarkan diri terlebih dahulu.
Selain itu, pemasukan mulai trip ketiga juga dipotong Rp 1.000. Hal tersebut dinilainya menyalahi aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah.
"Kami menuntut Grab untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan mitra, bukan hanya mencari keuntungan sepihak. Kami berharap ada perubahan nyata dari manajemen," kata dia.
Baca Juga: Sarkem Fest Kembali Digelar, Bakal Angkat Tradisi Ruwahan Jelang Ramadan
Sementara salah satu penggerak aksi, Sapto Paijo menyebut jika mitra Grab memberikan ultimatum hingga 25 Februari untuk manajemen mencabut aturan tersebut.
Jika tidak, pihaknya akan menggelar aksi yang lebih besar dengan komunitas mitra Grab Jawa Tengah.
"Kami merasa program ini tidak adil bagi mitra. Manajemen juga menyalahi aturan pemerintah yang sebelumnya sudah ditetapkan," tegas dia.
Dalam aksi ini, perwakilan peserta melakukan orasi di depan kantor Grab, menuntut agar pihak perusahaan lebih memperhatikan kesejahteraan mitra.
Massa juga meminta pihak manajemen Grab untuk hadir menemui mereka, bukan justru menutup kantor dan menolak bertemu dengan peserta aksi. Sebagai bentuk protes resmi, ratusan driver yang mengikuti aksi damai menandatangani petisi yang berisi tuntutan mereka.
Pihak Grab sementara waktu menerima tuntutan dan masukan dari para peserta demo. Mereka menyatakan bahwa tuntutan ini akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan manajemen sebelum memberikan keputusan resmi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi