SuaraJogja.id - Dalam beberapa bulan terakhir, fenomena bagi-bagi saldo DANA Kaget kian marak menghiasi lini masa media sosial, grup WhatsApp, hingga kolom komentar di TikTok dan Instagram.
Banyak pengguna aplikasi dompet digital DANA berlomba-lomba membagikan link Saldo Kaget kepada teman, keluarga, hingga publik luas, sebagai bentuk kepedulian, hiburan, maupun strategi promosi pribadi.
Fenomena ini bukan hanya menggambarkan budaya berbagi di era digital, tapi juga menjadi taktik pemasaran yang semakin populer di kalangan pelaku usaha mikro hingga influencer media sosial.
Diketahui, Suara.com dalam sepekan ini sudah membagikan sekitar Rp749 ribu Saldo DANA Kaget.
Baca Juga: Klaim Sekarang! Saldo DANA Kaget Jadi Simbol Solidaritas Digital: Berbagi Rezeki Receh di Masa Sulit
Apa Itu DANA Kaget?
DANA Kaget adalah fitur dari aplikasi DANA yang memungkinkan pengguna membagikan sejumlah saldo secara acak kepada banyak orang melalui tautan.
Siapa pun yang mengklik link tersebut, selama kuotanya masih tersedia, akan mendapatkan sejumlah uang sesuai pembagian acak dari total saldo yang disiapkan pengirim. Besarannya bisa bervariasi, mulai dari Rp1.000 hingga puluhan ribu rupiah.
Fitur ini awalnya dirancang sebagai sarana mempererat tali persahabatan dan kekeluargaan secara digital, terutama saat momen-momen spesial seperti Ramadan, Lebaran, ulang tahun, atau perayaan lainnya.
Namun, belakangan, DANA Kaget menjelma menjadi alat promosi efektif dan sarana pencitraan sosial.
Baca Juga: Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
Antara Amal dan Konten
Salah satu pemicu viralnya DANA Kaget adalah kemunculan konten video “berbagi rezeki” di platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Banyak influencer dan kreator konten membagikan link saldo kaget sebagai bagian dari konten mereka.
Hal serupa juga dilakukan oleh brand lokal, kafe kekinian, hingga UMKM. Mereka menggunakan DANA Kaget sebagai magnet engagement untuk menjaring atensi warganet.
Strateginya sederhana: bagikan saldo kaget, lalu syaratkan penerima untuk follow akun, like postingan, dan sebar link. Dalam dunia pemasaran digital, ini disebut sebagai taktik incentivized engagement.
Risiko dan Etika
Meski tampak menghibur dan positif, tren DANA Kaget juga memunculkan sejumlah catatan kritis. Salah satunya adalah potensi penyalahgunaan untuk praktik penipuan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia