SuaraJogja.id - Janarta, seorang petugas Panitia Pengawas Pemilu Desa (Panwasdes) Sentolo mengaku menjadi korban saat terjadi penyerangan dari kelompok yang diduga massa kampanye PDI Perjuangan di Dusun Malangan, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Yogyakarta, Minggu (7/4/2019) lalu.
Buntut dari penyerangan itu, Janarta mengalami luka memar di punggung dan mendapat lima jahitan karena kepalanya bocor akibat dipukul dengan menggunakan kayu.
“Ada masa yang lempar batu ke rumah warga, ada juga yang mau mukul entah ke siapa pakai kayu, saya tahan, coba lerai, saya malah jadi sasaran,” kata Janarta seperti dikutip Harianjogja.com--jaringan Suara.com, Selasa (9/4/2019).
Menurutnya, massa tersebut diduga hendak habis menghadiri acara kampanye salah satu capres-cawapres di Alun-Alun Wates.
“Jalanan padat, setelah kampanye di Alun-Alun Wates (kampanye yang diadakan Tim Kampanye Daerah Joko Widodo-Ma’ruf Amin], massa hampir semuanya pakai atribut merah hitam pulang menuju Jogja,” sambungnya.
Dia mengaku sempat menunjukkan kartu identitas pengawas pemilu saat massa menyerangnya. Namun tetap saja, massa menghajarnya hingga kepala belakangnya bocor. Ia langsung menghubungi kawannya, dan berangkat ke Rumah Sakit Nyi Ageng Serang untuk mendapatkan perobatan.
Menurut dia, massa yang sudah mengamuk tiba-tiba laku mengarah ke rumah milik Sukarjo, seorang caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lemparan batu tersebut membuat tiga rumah di Dusun Malangan, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo rusak.
Selain itu, sebuah mobil dan empat sepeda motor pun kena amuk masa. Kendaraan tersebut kini diamankan di Polsek Sentolo.
Tidak hanya Janarta yang mengalami luka akibat kena amuk masa. Salah seorang anggota TNI, Serka Setio Budi Haryanto, yang juga bermaksud melerai amuk massa pun menjadi korban. Baik Janarta dan Serka Setio langsung dibawa ke Rumah Sakit Nyi Ageng Serang akibat mengalami luka-luka.
Baca Juga: Lihat Marion Jola Tidur, Julian Jacob : Pemandangan Terbaik!
Serka Setio mengalami luka di bagian kepala dan dijahit sebanyak tujuh jahitan. Saat itu, kerumunan massa mencoba mengejar salah seorang warga dan menganiayanya. Lalu, saat Setio coba melerai, tiba-tiba ia pun malah menjadi sasaran.
“Beruntung istri saya datang, sedang hamil tua, menghadang massa, kemudian massa menghindar,” ujar Setio.
Berita Terkait
-
Rayakan Serangan Masjid Selandia Baru, Karyawan Transguard Dipecat Bosnya
-
Bawaslu DKI Stop Penyelidikan Kasus Dugaan Pelanggaran di Munajat 212
-
Bawaslu: Warga yang Memiliki Bukti Dugaan Pelanggaran di Munajat 212 Lapor
-
Mobil Ketua Pengawas Pemilu Kolaka Dibakar
-
74.323 Pengawas akan Kawal Pilgub Jateng
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Libur Akhir Tahun, Bandara YIA Bersiap Hadapi Lonjakan Ratusan Ribu Penumpang
-
5 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk Jogja Saat Nataru, Titik Rawan Kecelakaan Perlu Diwaspadai
-
Menjaga Nada dari Pita: Penjual Kaset Terakhir di Beringharjo yang Bisa Kuliahkan Tiga Anaknya
-
Antisipasi Arus Tersendat saat Nataru, Kontraktor Tol Jogja-Solo Lebarkan Akses dan Tambal Jalan
-
The 101 Yogyakarta Tugu Rayakan Festive Season Lewat Lelana Biruma, Angkat Tema Laut dan Lingkungan