SuaraJogja.id - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD meyakini kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini aman. Mahfud mengajak warga untuk tidak terpancing perang di media sosial yang terkesan memanas usai pencoblosan.
"Mudah-mudahan Anda tidak terprovokasi oleh perang di medsos yang seakan-akan panas. Padahal kita itu tidak ada panas sama sekali di sini. Biarkan proses berjalan sesuai dengan kalender konstitusi," kata Mahfud di kediamannya, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jumat (19/04/2019).
Menurut Mahfud, pemungutan suara telah berjalan dengan baik dan lancar, meskipun ada beberapa masalah teknis yang tak bisa dihindari. Masalah tersebut kata dia soal pengiriman surat suara yang tertukar tempat, kesalahan informasi mengenai jam dimulainya pencoblosan.
Kondisi aman dan tenang itu, kata Mahfud, terlihat di daerah sekitar tempat tinggalnya, di Dusun Sambilegi Baru, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Padahal, ada perbedaan pilihan di antara para warga.
Mahfud mengajak para warga untuk kembali rukun setelah pemungutan suara berlangsung.
"Kami tidak mau terpengaruh oleh tindakan inkonstitusional. Kalau kita bernegara dengan baik, ikuti prosedur-prosedur yang ditentukan oleh konstitusional dan hukum," kata dia.
Mahfud kemudian mengingatkan warga DIY untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Sebab, pada dasarnya pemilu bertujuan untuk mempersatukan warga dalam memilih pemimpin dan wakil rakyat. Ia berharap suasana ini akan dijaga sampai ke tingkat nasional.
"Mari kita jaga suasana kondusif ini sampai ke tingkat nasional. Kalau di tingkat daerah yang saya monitor, terutama yang saya rasakan sendiri alhamdulillah di DIY berjalan dengan baik meskipun perbedaan tetap menyeruak juga tapi suasana kehidupan masyarakat tetap berjalan dengan baik," kata dia.
Kontributor : Sri Handayani
Baca Juga: Acara Syukur Kemenangan Prabowo di Kertanegara Tak Kantongi Izin Kepolisian
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian
-
Kesiapsiagaan Nasional Gagal Tanpa Ini! Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Soal Musim Hujan Lebih Awal