SuaraJogja.id - Pemilu 2019 kembali makan korban jiwa. Kali ini, petaka dalam keriuhan pesta demokrasi itu terjadi di Yogyakarta.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 25, Sagan, Catur tunggal, Sleman, Lilik Suswanto meninggal dunia setelah kelelahan mengurus pemungutan suara.
Menurut istri Llik, Sih Surgiati, Lilik meninggal secara tiba-tiba setelah menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit.
“Bapak itu enggak punya riwayat sakit yang macam-macam tapi tiba-tiba meninggal. 'Kata dokter penyumbatan otak sama vertigo.' Minggu itu kan masuk rumah sakit selama dua hari, terus pagi tadi meninggal,” katanya ketika ditemui Harianjogja.com--jaringan Suara.com, kemarin.
Menurut Sugiarti suaminya akhir-akhir ini sering mengeluh kelelahan lantaran terlalu sibuk mengurusi penyelenggaran pemilu pada Rabu (17/4/2019). Pada saat hari H Pemilu sendiri, Lilik berangkat dari rumah pagi hari dan balik lagi ke rumah pada Kamis pukul 03.00 WIB (18/4/2019).
“Malamnya sebelum hari H itu kan bapak enggak istirahat sama sekali, soalnya bapak itu kalau dapat tugas selalu dijaga amanatnya, dia itu merasa sangat bertanggung jawab sama tugas yang diberikan. Terus dia juga sangat kepikiran sama isu-isu yang katanya ada pemilu ulang, merasa tertekan gitu,” lanjut Sugiarti.
Sedangkan menurut Moch Shodiq selaku yang mendapingi Lilik di TPS 25 mengatakan hal yang sama bahwa akhir ini Lilik memang sering mengeluh kelelahan dan pada saat merasa lelah Lilik selalu mengonsumsi obat puyer.
“Memang waktu perhitungan suara itu Lilik sering mengeluh kecapekan terus dia juga sering minum obat puyer ya kalau pas kecapekan gitu. Hari Minggunya dia masuk rumah sakit terus meninggal itu, sedih saya, rencana dimakamkan hari ini,” kata Shodiq.
Jenazah Lilik Suswanto telah dimakamkan oleh keluarga di Makam Mbendo, Sagan, Catur Tunggal, kemarin. Shodiq maupun Sugiarti berharap hal ini menjadi pelajaran KPU agar di Pemilu selanjutnya tidak terlalu membebankan tugas berat kepada KPPS maupun petugas yang lainnya.
Baca Juga: Kejuaraan Asia : Rinov / Pitha Tak Gentar Hadapi Juara All England
“Semoga ini bisa jadi pelajaran ya buat KPU untuk Pemilu selanjutnya jangan sampai memakan korban seperti ini, soalnya Pemilu kemarin itu kan menguras tenaga yang sangat banyak, kasian petugasnya,” kata Sugiarti.
Sebelumnya, sejumlah petugas KPPS di Jogja serta pengawas pemilu juga dilaporkan meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Kubu Prabowo Janjikan Rekonsiliasi Nasional, Jika...
-
Caleg dan Panwas Pembakar Kotak Suara di Jambi Ternyata Kakak Beradik
-
Ratusan Petugas KPPS Meninggal, LIPI Usul Pemilu 2024 Pakai e-Voting
-
Nicholas Saputra Belajar Humor Receh, Warganet: Renyah Banget
-
PBNU Doakan Petugas KPPS Meninggal dalam Tugas Diampuni Dosanya
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
Misteri Pantai Krakal Gunungkidul: Jasad Tanpa Kepala Ditemukan, Identifikasi DNA Jadi Andalan
-
Kebijakan Royalti Musik Timbulkan Resistensi UMKM, Pemda DIY Siapkan Skema Solusi
-
Penembakan di Lapangan Minggiran Yogyakarta: Tuduhan Curi Senar Layangan Berujung Petaka
-
Niat Tagih Utang Berubah Jadi Tangis: Kisah Pria di Depan Pusara Sahabatnya Bikin Nyesek
-
Jogja-Solo Makin Dekat: Kapan Tol Ini Rampung? Ini Progres & Exit Tol Terbarunya