SuaraJogja.id - Anjloknya harga ayam ras pascalebaran membuat peternak ayam di Desa Patuk, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengosongkan kandang.
Keputusan tersebut dilakukan salah seorang peternak, Supardal (47) yang sebelum lebaran memelihara sekitar 3.000 ekor ayam pedaging. Sebelum lebaran, jelas Supardal, harga ayam per ekor berada di kisaran Rp 15 ribu per kilogram.
"Sekarang, harga ayam potong di tingkat peternak berangsur menurun mulai Rp 10.000 hingga beberapa waktu lalu sampai Rp 6.000 per kilogram," katanya seperti dilansir Antara, Rabu (26/6/2019).
Ia mengatakan harga ayam saat ini, seperti yang terjadi pada Tahun 2001. Saat itu, ia menjelaskan harga ayam anjlok. Dikemukakannya, saat ini, ketimpangan harga pakan, day old chicken, dan harga daging ayam tidak seimbang.
Baca Juga: Harga Ayam Hidup Dibawah HPP, Peternak dan Perusahan Sama-sama Buntung
"Harga sampai titik terendah seperti saat ini belum pernah saya rasakan sejak memutuskan menjadi peternak mandiri," katanya.
Dengan kondisi saat ini, ketika harga sampai titik terendah tidak sebanding dengan harga pokok produksi (HPP) yang mencapai Rp18.000 per kilogram. Lantaran itu, peternak akan mengalami kerugian sekitar Rp 10 ribu per kilogram.
Kalau dihitung per peternak mandiri, lanjutnya, rata-rata memelihara sekitar 3.000 ekor, per ekor beratnya dua kilogram. Maka, kerugian akan mencapai belasan juta rupiah per peternak.
"Kondisi seperti ini merugikan peternak kecil. Tetapi berbanding terbalik dengan pedagang yang mendapatkan keuntungan besar. Saat ini stoknya terlalu banyak atau gimana sehingga turun drastis," katanya.
Peternak ayam lainnya di Patuk, Giyono (48), mengaku harus memilih bertahan dengan memelihara 3.000 ekor ayam dari kapasitas kandang yang bisa menampung 4.000 ekor. Giyono sendiri berharap harga ayam bisa stabil ke depan.
Baca Juga: Harga Ayam Ras Anjlok, Pinsar Jateng Sebut Ini Penyebabnya
"Saat ini ayam peliharan saya berusia 19 hari, dengan masa panen 36 hari. Kami masih bertahan, tapi tidak baik kondisinya. Mungkin ada harapan suatu saat harganya normal," katanya.
Berita Terkait
-
Lulusan Luar Negeri, Pantas Chef Arnold Ngira Harga Ayam di Indonesia Sekilo Rp20 Ribu
-
Kekayaan Arnold Purnomo, Disindir Tak Tahu Harga Pasar Gegara Bilang Ayam Sekilo Rp20 Ribu
-
Chef Arnold Kena Ulek Warganet Gegara Sebut Ayam Rp 20 Ribu per Kg: Kelihatan Gak Pernah ke Pasar
-
Kepala Bapanas Jelaskan Harga Ayam di Pasar Temuan Jokowi yang Capai Rp 50.000
-
Jokowi Sebut Harga Ayam Terlalu Tinggi, Mendag Zulhas Justru Klaim Sebaliknya
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai