SuaraJogja.id - Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Persatuan Indonesia (GPI) menggelar Syukuran Budaya Pemilu Damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jalan Malioboro Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (30/6/2019).
Sejumlah kelompok kesenian ditampilkan dalam acara ini. Termasuk orasi budaya dari Budayawan Yogyakarta Ahmad Charis Zubair.
Dalam orasinya, Charis meminta kepada semua pihak untuk tidak lagi menggunakan diksi menang-kalah pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu.
"Saya akan menggunakan diksi terpilih dan tidak terpilih. Jadi bukan menang atau kalah, jadi Joko Widodo dan pak Ma'ruf Amin terpilih (menjadi Presiden dan Wakil Presiden). Jadi yang tidak terpilih bukan kalah," ujarnya Minggu (30/6/2019).
Baca Juga: Jokowi-Ma'ruf Dilantik 20 Oktober, KPU Koordinasi dengan MPR
Charis menambahkan, menjelang ditetapkannya Jokowi-Ma'ruf pada Oktober mendatang tidak ada lagi diksi cebong maupun kampret. Demikian pula tidak ada lagi 01 dan 02.
"Tidak ada lagi 01 dan 02 yang ada adalah 03 Persatuan Indonesia," imbuhnya.
"Kita kembalikan si kampret dan cebong itu ke pemiliknya yang sah, yaitu embrio dari katak dan juga kelelawar yang terbang kemana-mana," tambah Charis.
Lantaran itu ia meminta kepada semua pihak dan kepada semua daerah untuk menjadi Yogyakarta sebagai daerah yang damai pasca pemilu beberapa waktu lalu.
"Mudahan Yogyakarta bisa menjadi inspirasi, motivasi bagi perdamaian dan inspirasi bagi kemajuan pembangunan Indonesia. Inspirasi dan motivasi bagi kebahagiaan seluruh bangsa dan kemudian juga kemajuan bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Menanti Kehadiran Prabowo di MPR: Saya akan Sangat Bahagia
Di tempat yang sama, Koordinator GPI Widihasto Wasana Putra menambahkan, pasca putusan sengketa pemilu oleh Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu tidak ada lagi takline cebong maupun kampret termasuk kubu 01 maupun 02.
"Dalam acara ini kita ingin menyampaikan pesan bahwa sebagai mana yang juga sudah disampaikan oleh presiden (terpilih), tidak ada lagi 01 maupun 02. Adanya adalah sila ke-3 Persatuan Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, Pemilu tahun 2019 sudah berjalan baik, meskipun terjadi sedikit gesekan. Namun, hal itu sudah selesai pasca putusan MK.
"Mahkamah Konstitusi juga sudah bersidang dan memutuskan sengketa pilpres 2019 dengan damai ini. Kami bersyukur bahwa ternyata perjalanan kehidupan demokrasi di Indonesia semakin hari semakin baik dan semakin mantap," imbuhnya.
Kontributor : Rahmad Ali
Berita Terkait
-
Cara Cek Real Count Pilkada DIY, Lihat Langsung Dokumen C Hasil di 5 Link Ini!
-
Alasan Pilkada atau Pilgub Tidak Digelar di DI Yogyakarta
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya