SuaraJogja.id - Sebanyak 15 siswi SMKN 4 Yogyakarta tiba-tiba kesurupan saat mengikuti pelatihan Peleton Inti (tonti) hari ketiga di sekolah setempat, Rabu (24/7/2019).
Peristiwa tersebut terjadi saat siswa sedang istirahat makan siang sekitar pukul 12.30 WIB dalam rangkaian hari terakhir Masa Orientasi Siswa (MOS) yang diikuti 576 siswa baru.
Ketika istirahat, para peserta pelatihan yang merupakan siswa kelas X melihat video perjalanan tim tonti sekolah. Tiba-tiba satu anak pingsan yang kemudian dibawa ke masjid.
"Ternyata di aula ketika siswa berkumpul dan melihat video tonti kakak kelasnya, tiba-tiba ada yang berteriak, nangis jerit-jerit (histeris). Setelah berteriak, ternyata ada yang ikut-ikut berteriak. Ada sekitar ya sepuluhan lebih. Anak-anak kemudian dilokalisir, dibawa ke lapangan, ruang guru. Tepatnya sekitar 15 yang teriak-teriak," papar Kepala SMKN 4 Yogyakarta Setyo Budi Sungkowo ketika dihubungi Suara.com, Rabu (24/7/2019) sore.
Baca Juga: Diminta Jemput Penumpang, Sopir Taksi Online Malah Kesurupan
Karena kegiatan tersebut menjadi tidak kondusif, lanjut Budi, maka sekolah membubarkan kegiatan MOS pada pukul 13.00 WIB. Padahal, sedianya kegiatan terakhir MOS bagi siswa baru selesai pada pukul 16.00 WIB. Orang tua kemudian dihubungi untuk menjemput anak-anaknya.
Budi mengakui, kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. Pada Tahun 2015, sejumlah siswa juga mengalami kesurupan saat MOS di sekolah yang memiliki 7 kompetensi, 4 program Keahlian itu.
Namun. mantan Wakil Kepala Sekolah di SMKN 3 Yogyakarta itu menolak bila kegiatan MOS di sekolah dianggap berlebihan sehingga membuat siswanya jadi kelelahan dan kesurupan. Pihak sekolah sudah mengatur jadwal sesuai prosedur.
"Ya mungkin karena siswi kecapekan dan pikiran kosong. Tapi alhamdullilah sudah terkondisi. Ada guru yang mampu mengatasi. Melihat kondisi tadi siang, besok sudah pembelajaran biasa. Siswi yang kemudian mungkin secara kondisi belum memungkinkan untuk ikut pembelajaran yang diijinkan," ungkapnya.
Budi menambahkan, kegiatan pelatihan tonti memang wajib di sekolah bagi siswa baru. Dari pelatihan itu nantinya akan dipilih siswa-siswa yang bisa masuk tim tonti SMKN 4 Yogyakarta.
Baca Juga: Ngeri, Wanita Korban Kecelakaan Kesurupan usai Tak Sadarkan Diri
"Apalagi direktorat juga bilang untuk meningkatkan kegiatan kedisplinan, ada mentor dari luar yang melatih," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Perbedaan MPLS, MOS, dan Ospek, Pentingkah Bagi Anak Didik?
-
BRI Liga 1: Borneo FC Rekrut Pelatih Kiper Baru, Buntut Nadeo Tak Dipanggil Timnas Indonesia?
-
5 Contoh Yel-Yel MPLS SMP dan SMA Unik dan Kreatif!
-
Kumpulan Ide Nama Kelompok MPLS Kreatif dan Singkat
-
Arti MPLS : Pengertian, Tujuan, Dasar Hukum, Kegiatan dan Larangannya
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini
-
Musnahkan Kemiskinan Ekstrem di DIY, Pemerintah Gelontorkan Dana Rp446 Miliar
-
Dokter Spesialis Anak: Orang Tua Perlu Contohkan Hidup Sehat Cegah Anak Kecanduan Gula
-
Bawaslu Sleman Dalami Laporan Politik Uang di Seyegan, 3 Orang Dilaporkan