Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 29 Juli 2019 | 21:30 WIB
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). [Suara.com/Putu Ayu P]

SuaraJogja.id - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini tengah dilirik dua investor asal Swiss untuk mengelola sampah menjadi listrik. Bahkan, kedua investor tersebut juga menawarkan kerja sama dengan Pemerintah DIY.

"Wacana kerjasama pengolaan sampah pemerintah DIY dengan Swiss ini akan dibahas dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan supaya terealisasi," kata Annggota DPR Komisi VII Gandung Pardiman dalam kunjungan kerja di Kantor Gubernur DIY pada Senin (29/7/2019).

Gandung mengemukakan pernyataannya tersebut merupakan hasil kunjungannya ke Swiss beberapa waktu lalu. Dia mengemukakan ada dua investor yang menyatakan tertarik untuk mengolah sampah di DIY menjadi listrik. Bahkan, lanjutnya, kedua investor juga telah menawarkan kerja sama dengan Pemerintah DIY.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mendorong Pemerintah Daerah Istmewa Yogyakarta (DIY) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul.

Baca Juga: Gunungan Sampah Lebih Dari Tujuh Meter di TPA Putri Cempo Terbakar

Untuk bisa mewujudkan PLTSa, peran serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sangat dibutuhkan. Termasuk perguruan tinggi (PT) yang ikut menerapkan teknologi yang mereka kembangkan.

"Pemerintah pusat juga kami dorong membuka aturan yang saat ini baru di 12 kota yang akan dibangun PLTSa, karena Yogya belum masuk," ujarnya.

Menurut Ridwan, bila persoalan sampah ini tidak segera diselesaikan maka dikhawatirkan bisa mengganggu berbagai predikat yang disandang DIY. Apalagi pertumbuhan ekonomi di kota ini juga semakin membaik.

Apabila rencana itu bisa terlaksana, maka Kementerian ESDM bisa menunjuk BUMN maupun BUMS untuk mengelola PLTSa. Namun pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di DIY diharapkan bisa mengusulkan program tersebut terlebih dahulu.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Sampah Plastik Menumpuk di Laut Pesisir Jakarta

Load More