SuaraJogja.id - Jelang hari raya Idul Adha yang jatuh pada Minggu (11/8/2019) mendatang, penjualan hewan kurban terutama sapi di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini mengalami penurunan drastis dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Anjloknya penjualan sapi tersebut diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit antraks yang menimpa sapi-sapi di wilayah Gunungkidul.
"Penjualannya sepi, biasanya di pasar banyak transaksi, tapi sekarang bahkan sering sapi yang saya bawa ke pasar tidak ada yang meliriknya. Mungkin karena isu antraks itu" ujar Tarno (62) kepada Suara.com saat ditemui di
Padukuhan Banyumanik, Desa Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, pada Selasa (6/8/2019).
Tarno menerangkan, biasanya ia membawa sapi dari rumahnya sebanyak 6 ekor dan bisa laku semuanya terutama menjelang hari raya Idul Adha. Namun saat ini dari 6 sapi yang ia bawa ke pasar rata-rata hanya mampu menjual 2 ekor sapi.
"Ongkos produksinya atau biaya pemeliharaan kan tinggi. Belum lagi ongkos angkut bisa berlipat," kata dia.
Berdasarkan penuturan Tarno, dari informasi yang didapatkan dari para penjual sapi (blantik) lainnya, tahun ini penjualan ke kota-kota besar juga mengalami penurunan yang cukup drastis dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Idul Adha sebelumnya pedagang sapi dari Gunungkidul bisa mengirimkan sapi ke wilayah Bandung dan Jakarta mencapai 10 truk besar. Namun pada lebaran Haji kali ini hanya mengirim sekitar 2 truk sapi," ucapnya.
Selain berkurangnya jumlah penjualan, Tarno mengatakan harga jualnya pun menurun. Jika biasanya ia menjual sapi dengan harga Rp 20 juta namun pada Idul Adha kali ini hanya laku sekitar Rp 18 juta.
Tarno berharap warga tidak perlu resah membeli sapi di Gunungkidul. Ia menyebut sapi yang terkena antraks tersebut hanya berada di kawasan kecil di Gunung Kidul yaitu di desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo.
Baca Juga: Sebanyak 644 Tangki Air Bersih Telah Disalurkan BPBD Gunung Kidul
"Sapi kita di sini sehat-sehat kok, dokter hewan juga sudah ke sini untuk memeriksa," tutupnya.
Kontributor : Rahmad Ali
Tag
Berita Terkait
-
Ini Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang Selama 5 Tahun untuk Berkurban Sapi
-
Juragan Kambing Kurban: Permintaan dari Jakarta Banyak, Tapi Bayarnya Macet
-
Jelang Idul Adha, Juragan Kambing Cilacap Kebanjiran Pesanan dari Jakarta
-
10 Bulan Sisihkan Uang Jajan, 7 Bocah di Bogor Patungan Beli Sapi Kurban
-
Sapi Asal Agam Ini Jadi Hewan Kurban Pilihan Jokowi untuk Idul Adha 1440 H
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik