Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 09 Agustus 2019 | 18:44 WIB
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. [Suara.com/Putu Ayu P

SuaraJogja.id - Viralnya foto yang menunjukan sosok Taruna Akademi Militer (Akmil) TNI keturunan Prancis, Enzo Zenz Allie terkait dengan organisasi terlarang menjadi perbincangan di kalangan warganet.

Menanggapi hal tersebut, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI Mahfud MD menyarankan kepada TNI untuk mencopot Enzo dari Akmil, jika terbukti benar.

Dia melanjutkan, Enzo sudah tidak memenuhi syarat awal. Indikasi terpaparnya Enzo dalam gerakan ormas terlarang justru melanggar prasyarat awal. Meski begitu, Mahfud menyerahkan keputusan pada TNI.

"Saran saya, kalau sudah gerakannya sudah ideologis seperti HTI, ya harus ditangkap. Kalau hanya pengajian biasa ya tidak apa-apa," katanya, Jumat (9/8/2019).

Baca Juga: Mahfud MD Sebut TNI Kecolongan Karena Terima Enzo Masuk Akmil

Mahfud juga mengemukakan seharusnya TNI bisa melihat rekam jejak Enzo dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini, karena penelusuran tersebut bukan perkara yang sulit.

"Kecolongan lah menurut saya. TNI itu kan lembaga yang dikenal ketatnya. Dikenal ketat (harusnya) tahu rekam jejaknya, kakeknya siapa, kegiatannya. Ternyata ini lolos di Akmil," papar Mahfud.

Kejadian Enzo yang justru diberikan penghargaan dengan diwawancara langsung oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto justru memperlihatkan ketidaktahuan aparat akan rekam jejaknya.

Apalagi pasca video wawancara keduanya yang menggunakan Bahasa Prancis viral di lini masa didapat informasi kalau Enzo mengikuti gerakan radikal, salah satunya pernah mengibarkan bendera ormas terlarang. Bahkan, ibunya juga menjadi bagian dari organisasi tersebut.

"Di institusi yang terpantau (TNI) masak baru. Seakan-akan (TNI) tidak tahu peran dia (Enzo) yang berbau radikal. Ibunya juga bagian dari (gerakan) itu. Masak gak tahu," tandasnya.

Baca Juga: Gonjang-Ganjing Enzo Alie, dari Dugaan HTI hingga Ancaman Dipecat

Untuk diketahui, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Sisriadi menegaskan jika taruna Akmil keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie tidak terpapar radikalisme. Hal itu diungkap Sisriadi menangapi beredarnya foto mirip Enzo yang bawa bendera tauhid.

Musababnya, setiap taruna Akmil yang hendak mendaftar harus melaui serangkaian seleksi. Salah satunya seleksi mental ideologi.

"Tidak. Kami kan ada sistem seleksi yang berbeda dengan seleksi orang mau kerja shift siang shift malam. Ini untuk megang senjata dia. Jadi sudah selektif," ujar Sisriadi saat dikonfirmasi, Rabu (7/8/2019).

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More