Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 19 Agustus 2019 | 13:20 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. (Suara.com/Rahmad Ali).

SuaraJogja.id - Raja Keraton sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X turut merespons aksi pengepuan dan penangkapan di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan Nomor 10, Pacar Keling, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (17/8/2019) lalu.

Sultan berharap agar aparat penegak hukum dapat menangani masalah tersebut secara edukatif dan tidak represif.

"Kalau saya bagaimana menanganinya lebih edukatif dan tidak massal, dalam artian tidak represif," kata Sultan kepada wartawan di Kantor Gubernur DIY, Senin (19/8/2019)

Lantaran itu Sultan mengimbau agar mahasiswa asal Papua yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta agar tidak ikut-ikutan dengan apa yang terjadi di Surabaya. Serta lebih fokus untuk menuntut ilmu.

Baca Juga: Kronologi Persekusi Mahasiswa Papua, Ancaman Dibunuh hingga Makian Rasial

"Mereka (Mahasiswa asal Papua) di sini mayoritas kan pelajar, mahasiswa. Jadi saya kira tidak perlu ikut-ikut (seperti di Surabaya), fokus pada belajar saja," ujarnya,.

Untuk diketahui, Sabtu (17/8/2019) bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke 74 terjadi penggerebekan di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan Nomor 10, Pacar Keling, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Penggerebekan dilakukan oleh aparat TNI/Polri yang kemudian diikuti oleh Satpol PP dan ormas. Setidaknya, sebanyak 43 mahasiswa Papua dinamakan dalam penggerebekan tersebut ke Kantor Polres Surabaya.

Penggerebekan tersebut diduga dipicu atas adanya informasi yang menyebutkan oknum mahasiswa Papua telah merusak bendera Merah Putih milik Pemerintah Kota Surabaya yang jatuh di depan asrama.

Sementara itu, di Malang terjadi bentrokan polisi dengan mahasiswa asal Papua yang berdemonstrasi pada Kamis (15/8) lalu dalam rangka memperingati 57 tahun perjanjian New York.

Baca Juga: Aksi Damai di Jayapura Papua, Anak SD dan SMP Berseragam Ikut Turun

Kontributor : Rahmad Ali

Load More