MD sendiri mengaku sudah kali kedua mendapat perlakuan tersebut. Kali pertama terjadi pada bulan lalu, namun hanya kontak fisik biasa.
Orang tua MD, Tito Pangesti Aji mengaku, pihaknya melapor ke kepolisian karena tidak mau kejadian tersebut berulang.
Tito mengaku sempat mendatangi pihak sekolah pada Senin (16/9/2019). Saat itu, ada delapan orang yang mengaku melakukan hukuman fisik dan sempat didatangkan dalam pertemuan itu.
"Persoalan itu ada yang salah. Seolah-olah senior punya kewenangan melekat memberikan hukuman. Ketika kemudian saya meminta istri mengantar ke rumah sakit, kami juga punya bukti adanya kekerasan," kata Tito pada Kamis di Mapolres Kulonprogo.
Baca Juga: Terpengaruh Miras, Tiga Pria dan Satu Wanita Nekat Keroyok dan Bacok Remaja
Kuasa hukum pelapor, Ariawan mengatakan, upaya persuasi antara orang tua dan pihak sekolah tidak menemukan hasil positif, sehingga orang tua MD melaporkan kejadian itu pada kepolisian.
"Tidak ada sanksi. Kami takutnya hanya jadi peristiwa yang seolah-olah disetujui sekolah," ujarnya.
Pihaknya melaporkan lima orang yang diduga pelaku penganiayaan dan kesemuanya masih di bawah umur. Meski MD mengatakan ada 10 orang, lima orang yang dilaporkannya sudah ia ketahui identitasnya.
"Ini bentuk penganiayaan. Dalam UU Perlindungan Anak kan dilarang kekerasan. Apalagi ini di sekolahan," ungkap Ariawan.
Sementara Kepala Sekolah SMKN 1 Temon Fauzi Rokhman membenarkan kejadian tersebut. Namun, Fauzi membantah beberapa bentuk kekerasan yang terjadi.
Baca Juga: Keroyok Andri Bibir di Aksi 22 Mei, Anggota Brimob Akan Diberi Sanksi
"Tidak benar itu ditendang, dia hanya didorong dan sedikit ditampar. Itu juga lepas kontrol," katanya.
Berita Terkait
-
Anggota TNI Penembak Ilyas Mewek-mewek Ngaku Salah, Hakim Diminta Tetap Tolak Pleidoi Bambang dkk
-
Terkuak! Kronologi Mahasiswa UKI Tewas Dikeroyok Teman saat Mabuk Bareng di Kampus
-
Kasus Tewasnya Samson, 6 Tersangka Terancam Hukuman di Atas 5 Tahun Penjara
-
9 Kuli Bangunan dan Seorang Personel Brimob Ditetapkan Tersangka Usai Keroyok Sopir AKAP Hingga Tewas di Jaktim
-
Anggota TNI dan Ormas Bentrok di Deli Serdang, Sejumlah Kendaraan Rusak
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Mutasi Anak Try Sutrisno Batal Usai Dikaitkan Isu Pemakzulan, Purnawirawan Minta Panglima TNI Cermat
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan untuk Pekerja Keras: Pilih yang Irit atau yang Ngebut?
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
Pilihan
-
Sejarah Baru! Penjualan Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Kuartal I 2025
-
Bertemu Presiden FIFA di Vatikan, Jokowi Curhat Kondisi Sepak Bola Indonesia
-
Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, Erick Thohir Mau Panggil Wamildan Tsani
-
Persib Bandung Terancam Gagal Juara BRI Liga 1 2024/2025 Gara-gara Persebaya, Begini Hitungannya
-
Jual Data Demi Uang: Warga Bekasi Antre Pindai Retina di Worldcoin
Terkini
-
Gojek Inisiasi School Creative Hub: Gandeng 40 Ribu Pelajar untuk Majukan Pariwisata Lokal
-
SMP Reyot di Yogyakarta Ini Akhirnya Bisa Gelar ASPD Sendiri, Kisahnya Bikin Terenyuh
-
Demi Antar Jemput Pacar, Pemuda Jogja Nekat Curi Motor, Kisah Cinta Berujung Jeruji Besi
-
BRI Perkuat Sisi Pendanaan, Terapkan Strategi Risiko untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
-
Rahasia Dapat Ratusan Ribu dari DANA Kaget: Tips Jitu & Link Terbaru