SuaraJogja.id - Seorang anak perempuan berusia 16 tahun berinisial N menjadi korban pencabulan alias pelecehan seksual. Korban yang merupakan warga Sanden, Bantul, dicabuli oleh teman sekolahnya sendiri, berinisial PJ (19).
N diduga dicabuli oleh pelaku, saat diajak berduaan malam hari disebuah lapangan di Kecamatan Bambanglipuro. Kasus ini kini ditangani Polsek Bambanglipuro. Terduga pelaku yakni PJ, sudah ditangkap di rumahnya, di wilayah Kretek, pada 23 Oktober lalu.
"Pelaku kami sangkakan telah melanggar Pasal 290 KUHP tentang tindakan cabul," kata Kanit Reskrim Polsek Bambanglipuro, Ipda Wahyu Trihandono, saat dikonfirmasi Harianjogja.com - jaringan Suara.com, Senin (28/10/2019)
Wahyu mengatakan ancaman hukuman untuk pelaku, maksimal penjara selama tujuh tahun.
Baca Juga: Melawan saat Ditangkap, Pelaku Pencabulan dan Pembacok Aiptu Sadiran Didor
Wahyu menuturkan, kasus pencabulan yang dialami N berawal pada Senin 21 Oktober, sekitar pukul 00.00 WIB. Korban dijemput oleh pelaku PJ yang merupakan teman sekolahnya itu di area persawahan Sanden, tak jauh dari rumah korban.
Keduanya kemudian berboncengan mengendarai sepeda motor menuju lapangan Bambanglipuro. Mereka mampir di sebuah angkringan di pinggir lapangan untuk membeli dua gelas kopi.
"Di angkringan itu, mereka awalnya berbincang-bincang cukup lama, di tengah perbincangan, PJ mulai bersiasat untuk melancarkan aksi bejatnya," ujar Whayu.
"Ia berjalan menyendiri menjauhi angkringan, menuju ke tanah lapang. Tak lama, pelaku kembali lagi ke angkringan lalu membawa sepeda motor menuju ke pojokan. Setelah berada di tempat gelap di bawah pohon, pelaku kemudian menghubungi korban agar mendekat ke tempatnya," lanjut Wahyu.
Di pojok lapangan, di bawah pohon, tindakan cabul itu dilakukan. Gadis 16 tahun itu sempat melawan dan memberontak namun pelaku justru tambah beringas.
Baca Juga: Pelaku Pencabulan Anak di Posko Taman Bacaan Ngaku Hanya Beri Kasih Sayang
"Korban bahkan sempat dicekik dan dibungkam setelah pelaku berbuat tidak senonoh. Pelaku kemudian pergi dan korban ditinggalkan begitu saja di TKP," kata Wahyu.
Berita Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
Mahasiswi Jambi Diperkosa Senior Mapala, Kemen PPPA Ingatkan Kampus Harus Jadi Garda Depan Pencegahan TPKS
-
Mantan Dosen Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Lecehkan Mahasiswi Berkali-kali
-
Mantan Model Akui Pernah Dapat Pelecehan Seksual dari Donald Trump: Saya Merasa Seperti Sepotong Daging
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024