SuaraJogja.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut banyak pihak sebagai aktor utama dalam upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal tersebut disampaikan salah satunya oleh Direktur Indonesian Court Monitoring (ICM) Tri Wahyu, dalam Jeruk Peres Talk #4 "Setan Jeruk Kepentut UU KPK" di Warung Jeruk Peres, Penyegar Solidaritas Biennale Jogja 2019, Jogja National Museum (JNM), Selasa (5/11/2019).
Ia mengaku sepakat dengan pernyataan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid bahwa saat ini KPK dikeroyok banyak pihak dan Jokowi menjadi aktor utamanya.
"Ada trisula, ada tiga. Yang disebut lugas, yang pertama adalah pemerintah. Pemerintah berkepentingan untuk melemahkan KPK, dan saya sepakat, teman-teman lainnya sudah sebut, bahwa aktor utama pelemahan KPK ya Joko Widodo, Pak Presiden," ungkap Tri Wahyu.
Baca Juga: Pegang Nama-nama Calon Dewas KPK, Istana: Sedang Diproses
Ia pun menyoroti ucapan Jokowi yang menunjukkan kebuasannya terhadap orang-orang yang berniat menghambat investor.
"Karena, contoh saja, terbaru, pernyataan Pak Presiden setelah diangkat menjadi anggota ormas Pemuda Pancasila, Pak Presiden mengatakan, "Saya akan menggigit balik mafia hukum yang mengganggu investor,"" sambung Tri Wahyu.
Namun, kala itu, Jokowi tak menjelaskan, merujuk ke kasus investor dan investor mana ucapannya itu.
Di samping itu, Tri Wahyu juga bergurau soal slogan "NKRI Harga Mati" yang kerap diserukan pemerintah.
"Jangan-jangan NKRI itu bukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi Negara Kesatuan Republik Investor? Atau Negara Korporasi Republik Investor? Atau Negara Korup Republik Investor?" kelakar dia.
Baca Juga: Sri Mulyani Endus Aliran Dana ke Desa Gaib, Begini Kata KPK
Dirinya juga mengaku khawatir, sebagai pemimpin negara, Jokowi tak memiliki visi membrantas korupsi.
Berita Terkait
-
Akui Cerita Hasto PDIP Tuding Jokowi Dalang Pelemahan KPK, Begini Kata Novel Bawesdan
-
Rocky Gerung Telisik di Balik Dandanan Rapi Jokowi Saat Hendak Bertemu Budi Arie
-
Pandji Pragiwaksono Kaget Wajahnya Terpampang di Potret Keluarga Anak Jokowi: Nggak Inget Pas Fotonya
-
Lantik Rudi Sutanto Jadi Stafsus Menkomdigi, Meutya Hafid Tak Tahu Track Record-nya: Fix Titipan?
-
Fedi Nuril Bongkar Jejak Digital Rudi Susanto: Dulu Diduga Buzzer, Kini Jadi Stafsus Menkomdigi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
Terkini
-
Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas
-
UGM Bentuk Tim Periksa Pelanggar Disiplin Kepegawaian Gubes Farmasi Terkait Kasus Kekerasan Seksual
-
Anomali Libur Lebaran: Kunjungan Wisata Gunungkidul dan Bantul Turun Drastis, TWC Justru Melesat
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup