SuaraJogja.id - Penutupan jalan Malioboro, Kota Yogyakarta pada Selasa (19/11/2019) berdampak ke sejumlah akses jalan lain. Jalan Letjen Suprapto menjadi akses jalan yang paling dipadati pengendara yang akan menuju ke arah utara.
Ditutupnya Jalan Malioboro ini merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk menjadikan Malioboro sebagai kawasan semi-pedestrian, seperti yang dilakukan setiap Selasa Wage atau selapan (35 hari), di mana Malioboro ditutup total untuk kendaraan bermotor dan aktivitas berdagang ditiadakan.
Tak berhenti di sana, kali ini Pemkot Jogja bersama jajaran Satlantas Polresta Yogyakarta kembali melakukan uji coba semi-pedestrian di Malioboro mulai pukul 09.00-21.00 WIB.
Tak jauh berbeda dengan Selasa Wage, uji coba kali ini juga menutup akses kendaraan bermotor masuk ke Jalan Malioboro. Hanya saja, kegiatan berdagang bisa dilakukan di lokasi tersebut.
"Kami melakukan uji coba kali ini secara normal. Artinya kendaraan bermotor tetap dilarang melintas namun kegiatan seperti berjualan, jasa andong, dan lain-lain tetap dilakukan," terang Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta Windarto saat ditemui di lokasi, Selasa (19/11/2019).
Windarto menerangkan, uji coba ini untuk mencari data dan antisipasi untuk menjadikan Malioboro sebagai semi-pedestrian. Pihaknya tak menampik, sejumlah jalan di sekitar Malioboro akan terdampak hingga terjadi penumpukan pengendara.
"Ya uji coba ini telah kami sosialisasikan jauh-jauh hari ke masyarakat. Penutupan Malioboro akan berdampak besar di Jalan Letjen Suprapto, tepatnya di Simpang Ngabean. Namun kami telah menyiapkan penanganan dengan mengelola traffic light di seluruh simpang yang ada di sana," jelas dia.
Sebenarnya ada akses jalan lain ke utara yang bisa dilalui pengendara. Menurut Windarto, Jalan Hos Cokroaminoto bisa dilalui, tetapi karena terdapat perbaikan drainase, pengendara akan memilih melintas ke Jalan Letjen Suprapto.
"Kebetulan di sana (Jalan Hos Cokroaminoto) masih ada pekerjaan pembelokan air. Nantinya dampak yang terjadi kami kumpulkan lebih dahulu sebagai bahan evaluasi," terang dia.
Baca Juga: Canggih! Robot Ini Bisa Bangun Roket Peluncuran Satelit Hanya dalam 12 Jam
Penutupan Jalan Malioboro dimulai dari selatan Hotel Grand Inna Malioboro hingga Titik Nol Kilometer. Penutupan akses kendaraan bermotor tersebut langsung dimanfaatkan wisatawan untuk berswafoto dan bersepeda.
Uji coba itu sejatinya masih bisa dilewati kendaraan seperti bus Transjogja, Ambulans, mobil pelayanan umum, serta mobil kedinasan yang akan menuju ke kantor Gubernur DIY.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta