SuaraJogja.id - Tujuh nama telah dikantongi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DI Yogyakarta untuk maju sebagai bakal calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul 2020.
Ketujuh nama itu merupakan hasil penjaringan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Bantul, seperti diberitakan Antara.
"DPC Gerindra Bantul sudah me-review bakal calon yang mendaftar, jadi menjaring dan me-review, kemudian administrasi sesuai. Itulah yang diserahkan ke Tim Sembilan DPD Partai Gerindra DIY," kata Sekretaris DPD Gerindra DIY Dharma Setiawan di sela serah-terima berkas bakal cabup-cawabup di Bantul, Selasa (10/12/2019).
Lima dari tujuh nama yang menjadi bakal cabup-cawabup Bantul yang telah dijaring DPC Gerindra itu adalah Bupati petahana Suharsono, Ketua DPD PAN Bantul Adi Widanto, Ketua DPC Partai Demokrat Bantul Nur Rakhmat, mantan politikus PKS yang kini bergabung dengan Partai Gelora Setiya, dan seorang pengusaha Dewata Eka Putra.
Baca Juga: MSI Kenalkan Laptop Gaming Murah Alpha 15
Sementara, dua nama lainnya, yang merupakan kader internal Gerindra, yakni kader senior Gerindra DIY Agung Britantono dan Ketua Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY Danang Wahyu Broto.
"Kami pada dasarnya menerima untuk calon bupati dan wakil bupati, tidak kami bedakan, tetapi khusus untuk Pak Harsono [Suharsono] tentu beda. Kalau Pak Harsono tentu mendaftar kembali sebagai calon bupati, karena incumbent atau petahana, jadi tidak mungkin akan maju sebagai calon wakil bupati," ujar Dharma.
Dengan kata lain, satu orang yang masuk dalam penjaringan DPC Gerindra Bantul dan berkas yang diserahkan ke DPD DIY ini dipastikan sebagai calon bupati, sedangkan enam nama yang lain bisa direkomendasikan untuk cabup dan atau cawabup.
Menurut penjelasan Dharma, sama seperti di Bantul, setelah dilakukan penjaringan nama-nama bakal cabup dan cawabup oleh DPC Gerindra di dua kabupaten lainnya di DIY yang akan melaksanakan Pilkada 2020 -- Sleman dan Gunungkidul -- langkah yang sama akan diterapkan sebelum nama-nama itu dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.
Namun, kata dia, tidak semua nama-nama yang terjaring di Bantul harus dikirimkan ke DPP Gerindra.
Baca Juga: Belum Waktunya MPASI, Bayi Berusia 40 Hari Meninggal Usai Diberi Pisang
Sebab, DPD Gerindra DIY nantinya mengirim paling banyak tiga pasangan cabup-cawabup sembari menyesuaikan dinamika politik atau peluang memenangkan kontestasi Pilkada Bantul.
Berita Terkait
-
Komisi VI DPR Bentuk Panja BP Batam, Andre Rosiade: Warga Ada Masalah, Adukan ke Kami
-
Mendiktisaintek Kena Reshuffle, Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Copot Satryo Soemantri
-
Cek Fakta: Sila ke-4 Pancasila Tak Dibacakan di HUT Gerindra
-
Kekayaan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Disorot Usai Tanggapi 'Nyeleneh' #KaburAjaDulu
-
Mahasiswa Demo Indonesia Gelap di Era Prabowo, Gerindra Sebut Reaksi Berlebihan dan Kontraproduktif!
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
Terkini
-
Belum Dapat Instruksi ke Akmil Magelang, Sejumlah Kepala Daerah Kader PDIP Bertahan di Jogja
-
Ketum PP Muhammadiyah Sampaikan Lima Pesan untuk Para Kepala Daerah
-
PDIP Minta Kepala Daerah Tunda Hadiri Retreat di Magelang, Analis: Berpotensi Picu Konflik Internal
-
Sayangkan Band Sukatani Minta Maaf ke Polisi, Haris Azhar: Bukti Represi Kebebasan Berekspresi
-
Jengah Gelombang Aksi Massa Tak Dihiraukan Elit, Masyarakat Tradisi Jogja Gelar Teatrikal Budaya