SuaraJogja.id - Sebanyak lima orang Dewan Pengawas KPK baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, kemarin.
Menanggapi kehadiran Dewas KPK tersebut, Muhammadiyah mencoba menghindar dari spekulasi sebagian orang yang pesimistis mengenai dampaknya terhadap pemberantasan korupsi. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir bahkan mengajak seluruh elemen masyarakat lebih mengutamakan khusnuzon atau berprasangka baik.
"Kita harus mengembangkan khusnuzon. Siapapun yang dipilih (presiden) jadi Dewan Pengawas KPK, apalagi ada yang punya reputasi baik ya kita dukung," paparnya di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (21/12/2019).
Menurut Haedar, yang terpenting masyarakat ikut mengawasi kinerja lima anggota Dewas KPK. Dengan pengawasan tersebur masyarakat bisa mengkritik bila mereka melakukan penyimpangan.
"Masak di era terbuka ini (dewas kpk) tidak diawasi," ungkapnya.
Haedar berharap, kelima orang yang terpilih mengawasi KPK bisa menjalankan tugasnya sesuai konstitusional. Kalau toh ada yang merasa pesimistis atau meragukan kinerja mereka, anggap saja hal itu sebagai bentuk kontrol publik pada Dewas KPK.
"Yang terpenting kelimanya bisa menjaga integritas sehingga kehidupan bangsa bisa berjalan dengan baik. Sebab bangsa yang besar bisa mengatasi masalah secara sistem dan kolektif. Yang penting kontrol publik dan kepercayaan," tandasnya.
Sebagai informasi, lima orang terpilih jadi Dewas KPK. Mereka yakni Tumpak Hatorangan Panggabean (mantan pimpinan KPK), Harjono (Ketua DKPP) dan Albertino Ho (hakim). Selain itu Artidjo Alkostar (mantan hakim agung) dan Syamsudin Haris (peneliti LIPI).
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Muhammadiyah Dapat Akomodasi dari Pemerintah China, Bukan Uang Bungkam
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Heboh Ulat di MBG Siswa, Pemkab Bantul Akui Tak Bisa Sanksi Langsung Penyedia Makanan
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja