Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 13 Februari 2020 | 14:51 WIB
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Butuh, Ahmad saat ditemui, Kamis (13/2/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Kasus bully dan penganiayaan yang dialami siswi SMP Muhammadiyah Butuh mendapat perhatian banyak pihak setelah videonya viral di jejaring sosial media, termasuk dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Polres Purworejo pun bergerak cepat dengan mengamankan ketiga pelaku yang terekam di video tersebut. Ketiganya dikenakan UU Perlindungan Anak dan terancam hukuman hingga 6 tahun bui.

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Butuh, Ahmad mengaku tak kaget dengan prilaku ketiga siswa yang melakukan penganiayaan tersebut.

Ia menyebut dalam kesehariannya di sekolah ketiga pelaku memang dikenal nakal dan usil.

Baca Juga: Tiga Siswa Pembully di Purworejo Jadi Tersangka, Ini Kronologi Kejadiannya

"Ketiganya itu memang dikenal nakal. Mereka itu suka usil," terangnya, Kamis (13/2/2020).

Selain kerap bikin ulah, Ahmad mengungkapkan bahwa ketiga pelaku juga kerap bertindak sesuka hati saat di sekolah.

"Pelaku-pelaku ini ya sering bolos, jam 10 pagi pergi. Padahal gerbang sudah kami tinggikan tapi anak-anak itu kerap memanjat dan pergi, kadang Kabur lewat jendela," lanjutnya.

Ia menyebut pihak sekolah sudah berusaha maksimal untuk memberikan teguran dan juga upaya untuk mendidik para pelaku atas ulahnya selama ini. Tetapi nyatanya hal tersebut tak membuat mereka jera.

"Jadi anak-anak ini sudah kami upayakan dibimbing, dari mulai dinasehati hingga teguran. Di sekolah juga sudah diberi kegiatan keagamaan, sholat berjamaah ngaji dan lain-lain, tapi mereka memang susah diberitahu," ungkapnya.

Baca Juga: Sempat Viral, 3 Pelajar Pelaku Bullying Siswi SMP Purworejo Jadi Tersangka

Load More