Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 18 Februari 2020 | 18:40 WIB
Pembuat alat egg filling, Agung Budi Wibowo menunjukkan komponen chip bernama arduino di kediamannya Dusun Karang Tengah, Kelurahan Kledungkarang Dalem, Kecamatan Bayuurip, Purworejo, Selasa (18/2/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Agung Budi Wibowo, remaja lulusan SMK N 1 Purworejo yang membuat tangan robot penuang telur atau egg filling mengaku sedang membuat alat untuk menghitung penggunaan arus listrik. Hal itu dia lakukan atas permintaan saudaranya yang bertugas di Istana Negara, Jakarta.

"Sudah seminggu lalu saya dimintakan untuk membuat alat pengecek penggunaan arus listrik. Salah seorang keluarga saya yang bertugas di sana (Istana Negara) yang meminta dibuatkan dan saat ini sedang saya siapkan," terang Agung saat ditemui di rumahnya di Dusun Karangtengah, Kelurahan Kledungkarang Dalem, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Selasa (18/2/2020).

Ia menjelaskan bahwa saudara yang bertugas di Istana Negara harus mengecek satu-satu penggunaan listrik di tiap lokasi. Hal itu cukup memakan waktu dan kurangnya efisiensi, sehingga pihaknya membutuhkan suatu alat yang dapat memberi informasi dalam satu waktu tanpa harus berkeliling.

"Karena tidak efisien dia meminta agar ada satu alat yang bisa memberi informasi penggunaan arus tanpa harus mengecek tiap lokasi, saya sedang menyiapkan alatnya, termasuk program dan database-nya," ungkap Agung.

Baca Juga: Bullying Purworejo, Gubernur Jateng Respons Cepat Surat Terbuka Aktivis

Remaja yang saat ini menjadi guru honorer di sebuah sekolah di Purworejo menjelaskan pembuatan alat tersebut bisa memakan waktu satu pekan. Hal itu juga menjadi target penyelesaiannya.

"Kira-kira satu minggu harus sudah selesai. Saya juga sudah menemukan alogaritmanya (pemrograman) sehingga alat tersebut bisa menunjukkan angka penggunaanya (listrik)," jelas dia.

Agung mengaku meski baru menyelesaikan pendidikan jenjang sekolah menengah, ia kerap mendapat permintaan pembuatan alat robotik. Tak hanya itu, beberapa orang juga meminta bantuannya membuat sebuah aplikasi.

"Setelah lulus saya biasa membantu membuat aplikasi dan alat-alat oleh teman. Jadi setelah lulus ada banyak kegiatan yang saya lakukan, termasuk ke Jakarta untuk tampil di televisi," tambah dia.

Disinggung apakah sudah mendapat tawaran pekerjaan, Agung mengaku belum mendapat tawaran apapun.

Baca Juga: Tiga Siswa yang Aniaya Satu Siswi di Purworejo Terancam 3 Tahun Penjara

"Belum dapat, saat ini masih mengerjakan berbagai permintaan. Kalaupun ada tawaran, mungkin saya bicarakan dengan ibu saya," katanya.

Agung menjelaskan bahwa apa yang dilakukannnya adalah sebuah bentuk hobi. Selain itu pihaknya mengaku mulai tertarik belajar program robot ketika melihat lampu APILL.

"Sebelumnya saya belum mengerti apa itu robot dan program-program penggerak lain. Karena saat itu melintas di jalan raya dan melihat lampu merah [APILL], saya penasaran kenapa lampu tersebut bisa berubah-ubah warna tanpa disentuh manusia. Artinya kan ada sensor yang menggerakkan untuk berubah. Nah dari situ saya tertarik untuk membuat robot dan belajar soal programer," katanya.

Diberitakan SuaraJogja sebelumnya, remaja lulusan SMK asal Purworejo, Agung Budi Wibowo tengah menjadi perhatian publik. Pasalnya laki-laki 18 tahun ini menciptakan sebuah tangan robot berbahan dasar akrilik yang dapat menuang olahan telur secara otomatis. Hal itu dia lakukan untuk membantu ibunya membuat telur dadar yang kesulitan karena gangguan penglihatan.

Load More