SuaraJogja.id - Kelangkaan masker di beberapa apotek di wilayah Yogyakarta membuat sebagian masyarakat tidak bisa membeli kebutuhan tersebut. Namun, beberapa apotek menyiasati dengan masker khusus berbahan kain yang bisa digunakan masyarakat yang membutuhkan.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah apotek di Yogyakarta mengaku kekurangan hingga kehabisan stok masker Sensi. Bahkan, di beberapa pegawai apotek menempel pemberitahuan bahwa stok masker kosong. Jikapun ada harga masker bisa naik dua kali lipat bahkan lebih.
Salah seorang pegawai Apotek 24 Jam di Wilayah Gondomanan, Gati menjelaskan bahwa kelangkaan masker Sensi membuat pihak apotek menyediakan masker berbahan kain.
"Jika stok masker (Sensi) kosong, namun kami menyediakan stok masker khusus dari kain yang bisa digunakan masyarakat," ucap Gati ditemui di apotek tempatnya bekerja, Senin (2/3/2020).
Baca Juga: Profesor dari Universitas Airlangga Temukan Obat Mencegah Virus Corona
Ia menjelaskan, masker berbahan kain memiliki lapisan kain halus di dalamnya sehingga berfungsi menjadi penyaring.
Meski tak menyediakan masker Sensi, pihak apotek juga berusaha untuk memberi pilihan masyarakat yang mencari penyaring udara kotor masuk ke hidung dan mulut tersebut.
"Karena stok masker (sensi) kosong dan dari pusat tidak mengirim, saat ini kami menjual masker bahan kain itu," jelas dia.
Kendati demikian, satu masker tersebut dibanderol dengan harga yang cukup mahal. Satu masker dijual dengan harga Rp45 ribu.
"Harganya memang mahal karena dibuat khusus. Satu masker Rp45 ribu," jelas dia.
Baca Juga: Dampak Virus Corona, Sejumlah Apotek Di Yogyakarta Kehabisan Stok Masker
Gati menuturkan, sebelum maraknya virus Corona yang merebak dari Wuhan, China, harga masker di apoteknya dihargai Rp8 ribu isi 10 masker. Saat ini harga tersebut diakuinya tak berubah meski wabah virus ini mulai menyebar, bahkan sampai ke Indonesia.
Seorang pegawai apotek di Umbulharjo, Yogyakarta mengaku harus menaikkan harga masker yang biasa dibeli masyarakat. Hal itu lantaran pihak disributor juga menaikkan harga jualnya.
"Sebelumnya satu kotak kami jual dengan harga Rp30 ribu. Karena maraknya virus ini kami menjualnya hingga Rp75 ribu. Saat ini stoknya kosong, kami juga biasa menjual per masker Rp 1.000, saat ini harganya naik hingga Rp 1.500-2.000," terang pegawai tersebut.
Berita Terkait
-
Profesor dari Universitas Airlangga Temukan Obat Mencegah Virus Corona
-
Dampak Virus Corona, Sejumlah Apotek Di Yogyakarta Kehabisan Stok Masker
-
Jabar Diteror Virus Corona, Wali Kota Bandung: Cing Dareukeut ka Allah
-
Kemenkes Pastikan Seluruh ABK World Dream Negatif Corona Covid-19
-
Virus Corona Infeksi Indonesia, Sejumlah Supermarket Diserbu Pembeli
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya