SuaraJogja.id - Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta, telah menerima empat laporan atas dugaan penipuan berkedok penjualan masker.
Permintaan masker meningkat beberapa hari terakhir setelah Pemerintah mengumumkan adanya pasien positif virus corona di Indonesia.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto menuturkan, modus penipuan tersebut dilakukan melalui media sosial.
"Modus penipuan sendiri berawal dari pelaku yang mengaku menjual masker dengan jalur online. Para korban yang telah memesan mengalami kerugian dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah," terang Yuliyanto kepada wartawan, Sabtu (7/3/2020).
Ia menjelaskan, berdasarkan pengecekan yang telah dilakukan kepolisian beberapa waktu lalu, saat ini harga masker di Yogyakarta berkisar di harga Rp 300 ribu. Sedangkan pelaku terlapor diketahui mematok harga yang cukup tinggi untuk masker yang mereka jual.
"Empat laporan itu diantaranya, satu orang tertipu sebanyak Rp6 juta, dua orang tertipu Rp5 juta dan satu orang tertipu Rp400 ribu," kata Yulianto.
Pihaknya juga membeberkan cara pelaku melakukan penipuan dengan menawarkan masker di media sosial. Saat korban mengubungi melalui pesan WhatsApp, pelaku meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang kepada pelaku untuk selanjutnya barang dikirimkan ke pembeli.
"Korban sudah mentransfer harga masker sesuai harga yang dicantumkan. Namun pelaku tidak mengirim barang tersebut, bahkan korban tidak bisa menghubungi pelaku ini. Dengan demikian korban tertipu," jelas Yulianto.
Saat ini polisi sudah melakukan penyelidikan guna menangkap pelaku. Sejumlah media sosial dipantau untuk membuka petunjuk terkait aktivitas pelaku di media sosial.
Baca Juga: Dicari! Orang-orang yang Hubungan Langsung dengan Pasien 3 dan 4 Corona
Yulianto juga mengatakan tidak ada penimbunan masker yang dilakukan di DI Yogyakarta. Ia juga menjelaskan, terdapat satu pabrik pembuatan masker yang tidak beroperasi lantaran tidak mendapatkan bahan baku yang berasal dari luar negeri.
"Ada salah satu pabrik di DIY yang memproduksi masker. Namun saat ini mereka mengaku tak lagi memproduksi, produksi terakhir pada Februari lalu. Hal itu karena bahan untuk pembuatan masker tak diimpor ke dalam pabrik," kata Yulianto.
Berita Terkait
-
Dear Penimbun Masker, Penyintas Kanker Butuh Masker Harga Normal Lho
-
Best 5 Otomotif Pagi: GIICOMVEC Dibuka, Viral Bagikan Masker
-
Disetujui Tersangka, Polisi Jual Murah Puluhan Ribu Masker Hasil Sitaan
-
Sempat Patok Harga Masker Rp 300 Ribu, Dirut Pasar Jaya: Itu Salah Saya
-
Kabareskrim Sidak Masker di Glodok, Ini Hasilnya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?