Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 11 Maret 2020 | 06:30 WIB
Peneliti dari Fakultas Farmasi UGM, Ronny Martien kala mengenalkan hand sanitizer berbahan daun sirih hijau, bernama Piperantis, di UGM, Selasa (10/3/2020). [Uli Febriarni / Kontributor]

Satu kegunaan lain yang menjadi keunggulan Piperantis adalah, karena terbuat dari antiseptik berbahan herbal dan berbasis air, maka hand sanitizer ini bahkan bisa digunakan untuk menyeka luka pada tubuh, misalnya lecet sehabis terjatuh di tanah.

"Silakan, aman," kata dia.

Di kala itu ia juga menyoroti kepanikan masyarakat Indonesia yang memborong hand sanitizer di masa merebaknya coronavirus, seperti sekarang.

"Penggunaan hand sanitizer, termasuk Piperantis ini bukan berarti bisa melawan coronavirus. Tetapi, coronavirus hanya bisa dilawan dengan gaya hidup sehat, baik makan yang cukup dan bergizi, istirahat, cuci tangan dengan benar," kata dia.

Baca Juga: Pos Polisi Kentungan Dirusak, Begini Tanggapan Polres Sleman

Dengan gaya hidup sehat, maka akan terbentuk daya tahan tubuh yang baik. Maka, virus enggan masuk ke dalam tubuh. Kalaupun virus masuk, tidak akan menjadi penyakit.

Hari itu ia dan tim berencana menemui pihak rektorat untuk menawarkan rencana kerjasama, dalam mengembangkan Piperantis.

Tentu saja, ia juga tak lupa dengan kegagalan-kegagalan yang sempat dialami kala membuat Piperantis ini. Bahkan kegagalan pembuatan Piperantis, tak jarang disebabkan faktor sepele.

"Kegagalan biasa, itu bagian dari cerita. Kami pernah gagal, baik dari dosis dan dari hal-hal simpel, misal kontaminasi, jumlah sirihnya kurang. Tapi tidak ada kata putus asa, kalau saya putus asa, saya tidak ada di sini sekarang dong," ucapnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: Mantan Bos Badak Lampung FC Jadi Dirut Baru PSS Sleman

Load More