Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 11 Maret 2020 | 18:59 WIB
Sejumlah rumah di Klitren terendam banjir setelah talud di kawasan tersebut jebol, Rabu (11/3/2020). [Putu Ayu Palupi / Kontributor]

SuaraJogja.id - Tembok talud Kali Belik Manunggal di Klitren jebol saat hujan deras mengguyur Kota Yogyakarta sekitar pukul 14.30 WIB, Rabu (11/03/2020). Akibatnya, rumah warga sekitar 161 KK di tiga RT di RW 1, Klitren terendam air hingga lebih dari 1 meter.

Air yang masuk bersama lumpur pun merusak sejumlah rumah  di RT 2, RT 3 dan 4. Dua mobil yang terparkir terendam air, sedangkan dua sepeda motor hanyut karena derasnya aliran air.

Salah seorang pemilik rumah, Ami (50) pemilik rumah nomor 54 di RT 2 mengungkapkan air masuk ke rumahnya hingga seukuran betisnya. Kursi, barang-barang elektronik hingga tempat tidur terendam air. Hingga pukul 17.00 WIB, air belum bisa surut dan masih merendam rumahnya.

"Tiba-tiba air masuk ke rumah setelah talud  jebol. Kami tidak sempat memindahkan barang-barang karena harus menyelamatkan diri," ujarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Rabu 11 Maret 2020

Ami mengaku kawasan RW 1 tersebut memang selama ini sering mengalami banjir karena berada di cekungan. Namun selama 20 tahun terakhir, genangan air tidak sampai 30 cm.

Kerusakan lebih parah dialami rumah milik ibu Ami, Sunarno (77). Barang-barang di rumah yang sebagian digunakan untuk laundry tersebut rusak karena aliran air yang deras. Dua mesin cucinya hampir saja hanyut.

"Pintu kaca di laundry hancur karena mesin cucinya terseret keluar," jelasnya.

Ami berpendapat, jebolnya talud karena tidak dibangun dengan kokoh. Sehingga gampang tergerus air di sungai tersebut saat hujan deras turun.

Arif (38), salah seorang saksi mata mengungkapkan, jebolnya talud karena temboknya sudah rapuh dan tak mampu menyangga debit air yang terlalu besar.  Diperkirakan talud jebol saat hujan turun sangat deras sekitar pukul 14.30.

Baca Juga: Penduduk di Yogyakarta yang Ikut Partisipasi Sensus Online Baru 11 Persen

"Sebenarnya sudah ada perbaikan di sisi barat, namun di sisi timu talud belum sehingga talud jebol dan air sungai meluap," imbuhnya.

Sementara itu, TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja langsung turun menangani banjir yang merendam rumah 161 KK di RW 1, Klitren, Kota Jogja. Tim ikut mengeluarkan air dan lumpur akibat banjir yang disebabkan hujan deras dan membuat talud jebol di RT 02 tersebut.

"Kami sediakan tiga pompa air untuk menyedot air yang merendam rumah-rumah," jelas TRC BPBD Kota Jogja, Ardani Dwi Santosa disela penyedotan air hujan.

Selain itu, tim bersama warga menutup tembok talud yang jebol. Sekitar 300 karung goni berisi pasir dan bebatuan digunakan agar aliran air Kali Belik Manunggal di kawasan tersebut tidak kembali merendam air.

Sebab saat talud jebol, air dari kali tersebut merendam 44 KK di RT2, 17 KK di RT 3 dan 70 KK di RT 4 hingga setinggi satu meter lebih. Mobil dan motor terendam air, dan warga sekitar harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

"Penanganan ini sementara agar genangan air bisa ditangani," jelasnya.

Tim akan terus memantau kawasan Klitren hingga malam hari. Sebab dimungkinkan hujan deras kembali turun dan talud kembali jebol.

Tim juga meminta warga untuk mewaspadai kemungkinan buruk yang terjadi. Sehingga kesiap-siagaan bencana terus dikoordinasikan bersama warga yangt tergabung dalam Kampung Tangguh Bencana (KTB).

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More