SuaraJogja.id - Tiga orang warga kabupaten Gunungkidul kini berstatus orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.
Mereka sebelumnya diketahui baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri masing-masing dari Jepang, Malaysia dan Arab.
Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, dr Diah Prasetyorini menuturkan, saat ini ada dua warga dalam pemantauan oleh Puskesmas dan sudah melewati masa pemantauan 14 hari.
Sementara 1 pasien lainnya masih harus dirawat namun oleh pihak rumah sakit RSUD Wonosari pasien tersebut dikarantina di rumahnya sendiri.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Dirawat di RS, Jubir Covid19: Belum Positif Corona
"Prosedur kita memang seperti yang diberlakukan selama ini," tutur Diah di RSUD Wonosari, Sabtu (14/3/2020).
Menurut wanita yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Gunungkidul ini, untuk alur penanganan corona di Gunungkidul sudah dibahas dalam Rapat Koordinasi tengah pekan ini. Di mana untuk penanganan COVID-19 yaitu pemantauan akan dua kategari masing-masing orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan.
Jika ada orang dalam pemantauan namun tidak memiliki gejala, maka pemantauan itu dilakukan oleh Puskesmas. Namun untuk rujukan disepakati ke RSUD Wonosari, sehingga untuk pengambilan pasien dan transportasi ke rumah sakit rujukan dilaksanakan oleh pihak RSUD.
"Ada 4 rumah sakit rujukan yaitu RSUP Sardjito, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Wates dan RSUD Kota Yogyakarta. RSUD Wonosari hanga sebagai second referral," paparnya.
Sabtu (14/3/2020) ini, pertemuan IDI GK juga menghadirkan dokter spesialis sebagai narasumber (narsum). Hal ini terkait antisipasi COVID-19 yang menjadi masalah internasional. Sejumlah negara termasuk Indonesia sudah menyatakan KLB.
Baca Juga: Intan RJ Tak Berhenti Menangis di Pemakaman Suami
"Jadi pertemuan ini supaya teman-teman lebih tahu dan terpapar informasi terkait Corona. Jadi saat menangani pasien dan memberikan penjelasan ke masyarakat bisa memberikan info yg benar, termasuk tidak ikut panik," tambahnya.
Tag
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
-
Markas Pemain Korut U-17: Yang Tersembunyi di Balik Klub 4.25 SC?
-
Profil dan Kekayaan Abdul Halim Iskandar, Saudara Cak Imin yang Diduga Terlibat Korupsi
Terkini
-
Diminta Tunjukkan Ijazah Asli, Dekan Fakultas Kehutanan UGM: Ada di Pak Jokowi
-
Heboh Ijazah Jokowi, UGM Tegas: Kami Punya Bukti, Skripsi Tersimpan di Perpustakaan
-
Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025 dari BRI: Dukungan Proaktif Layanan Haji
-
UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan
-
Drama Ijazah Jokowi Berlanjut, UGM Jadi Sasaran Demo Ratusan Orang