SuaraJogja.id - Sejumlah pemilik usaha di Pasar Kolombo, Condongcatur, Depok, Sleman harus meliburkan pegawainya untuk menekan pengeluaran selama berjualan. Ditambah lagi pembatasan jam operasional pasar tradisional yang harus tutup pukul 13.00 WIB.
Hal tersebut diakui salah satu pedagang di Pasar Kolombo, Sumarah (56) saat ditemui SuaraJogja.id, Rabu (1/4/2020) siang.
"Keadaannya seperti ini (wabah virus Corona) mau tidak mau saya meminta beberapa pegawai libur dulu. Karena dalam sehari saja penghasilan tidak menentu. Membayar mereka juga tidak bisa maksimal," tutur Sumarah yang biasa berjualan di timur Pasar Kolombo.
Wanita yang memiliki empat pegawai ini meliburkan dua orang untuk menekan pengeluaran. Terkadang dia berjualan dengan cucunya ketika dua pegawai lainnya sakit.
Baca Juga: Lagi, Perusahaan Otomotif Ini Merugi Sebagai Dampak dari Covid-19
"Jika tidak ada yang beli atau dua pegawai lainnya sakit, saya berjualan sendiri. Kadang ditemani cucu saya," jelas dia
Disinggung perihal gaji dua pegawai yang masih bekerja di tengah wabah virus corona, Sumarah mengaku membayar seadanya.
"Untungnya para karyawan saya mengerti sama kahanan (keadaan). Misal sehari dapat Rp200 ribu, ya sudah mereka menerima bayaran seadanya," kata dia.
Sementara pedagang buah yang menempati kios di dalam Pasar Kolombo, Nur (43) mengaku meliburkan karyawannya secara bergantian. Hal itu ia lakukan agar tetap bisa menggaji mereka secara utuh.
"Pendapatan memang berkurang, tapi saya berupaya membayar karyawan secara penuh. Jadi saya kadang meliburkan karyawan tiga hari nanti tiga hari lagi masuk. Jadi ganti-gantian," terang dia.
Baca Juga: Peti Dipaku, Dilem lalu Kubur, Gubernur Sulsel: Tak Perlu Takut Corona
Perempuan yang memiliki dua karyawan ini mengaku tak mempermasalahkan pembatasan jam operasional pasar tradisional. Ia akan mengikuti imbauan tersebut agar pandemi Corona yang terjadi di Yogyakarta bisa berkurang.
"Saya buka dari pukul 04.00 WIB, tutupnya biasa pukul 15.00 WIB. Jika ada imbauan untuk menutup pasar pukul 13.00 WIB saya akan mentaati. Harapannya wabah ini segera berakhir," terang dia.
Berita Terkait
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
-
Keluhkan Penjualan Merosot, Pedagang Mainan di Pasar Gembrong: Lebaran Sudah Nggak Berpengaruh
-
Pedagang Pasar Khawatir Omzet Bisa Anjlok Gegara Kebijakan Kemasan Rokok Polos
-
Kurma Laris Manis di Pasar Tanah Abang, Harga Mulai Rp40.000/kg
-
Menko Zulhas Dianggap Gagal Total MinyaKita Disunat, Pedagang Pasar Murka dan Tuntut Pertanggungjawaban
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
Terkini
-
IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik