SuaraJogja.id - Wacana untuk melaksanakan ujian sekolah online sebagai pengganti UN bagi sebagian pihak dianggap kurang pas karena berpotensi terjadinya kecurangan.
Salah satunya seperti diungkapkan oleh Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta, Erfin Widyanto. Ia pun meminta kepada wali siswa untuk ikut berperan selama ujian berlangsung.
"Potensi itu memang ada, maka dari itu kami meminta kepada orang tua untuk ikut mengawasi. Karena berkaitan dengan kejujuran dan integritas yang ada," kata dia, Selasa (7/4/2020).
Erfin menambahkan, pihaknya meminta kerjasama orang tua terkait potensi kecurangan tersebut. Ia mengaku memang belum menyosialisasikan lantaran pemerintah mengimbau masyarakat untuk menjauhi kerumunan. Sehingga sekolah memanfaatkan media sosial untuk memberi penjelasan dan meminta orang tua berperan aktif.
"Memang belum ada pertemuan untuk memberi penjelasan ini. Namun kami memiliki sejumlah grup komunikasi yang menjembatani antara wali kelas dan wali murid. Sehingga kami terus mengingatkan orang tua untuk bisa berperan dan mengawasi saat anak-anaknya melakukan ujian secara online nanti," terang Erfin.
SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta sendiri memulai ujian sekolah online mulai 13 April 2020. Ujian dilaksanakan selama satu pekan lebih dan berakhir pada 22 April 2020.
"Saat ini guru-guru telah memasukkan soal-soal ke website yang akan diujikan pada 13 April mendatang. Sebelum itu kami juga telah mengujicobakan ujian secara online ke siswa kelas 9," kata dia.
Hingga saat ini, Erfin mengaku masih ada permasalahan selama percobaan ujian sekolah ini dilakukan. Jaringan internet dan kurangnya kesiapan siswa masih ditemui.
"Masalah jaringan memang berbeda-beda kekuatannya di tiap lokasi. Selain itu kebiasaan siswa yang lama berada di rumah terkadang membuat mereka tidak segera bersiap dan terlambat (log in ke website ujian sekolah)," terang dia.
Baca Juga: Ancaman Meningkat, Masyarakat Yogyakarta Diimbau Tetap Waspada DBD
Sebelumnya diberitakan, Kemendikbud telah membatalkan Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan untuk jenjang SMP hingga SMA/SMK sederajat. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Syarat kelulusan siswa nantinya tidak hanya mengacu terhadap nilai ujian sekolah online saja. Beberapa sekolah bisa mempertimbangkan nilai rapor dari semester 1-5 selama siswa menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu prestasi lain bisa menjadi pertimbangan kelulusan siswa. Saat ini sekolah berperan menjadi penentu kelulusan seorang siswa berdasarkan evaluasi yang dilakukan guru.
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
 - 
            
              Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
 - 
            
              DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
 - 
            
              Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
 - 
            
              Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang