SuaraJogja.id - Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan, dengan tujuan mitigasi non klinis merebaknya virus corona, pihaknya kini membangun web aplikasi pasardesa.id.
Web aplikasi tersebut merupakan sebuah platform yang dapat digunakan untuk menjaga rantai pasok atas komoditas primer yang dibutuhkan masyarakat.
Pasardesa.id diinisiasi oleh pemerintah desa setempat untuk membantu memasarkan barang yang tersedia baik toko maupun produksi dari warga desa setempat.
Dengan adanya pandemi ini dan himbauan untuk tetap berada di rumah membuat banyak bidang usaha kehilangan pelanggan, sehingga harus menutup tokonya.
"Sekaligus dalam rangka untuk memudahkan warga desa, untuk mendapatkan kebutuhan pokok, baik berupa makanan, kebutuhan kesehatan dan keperluan rumah tangga lainnya," kata Wahyudi melalui saat dihubungi Suarajogja.id, Senin (13/4/2020).
Wahyudi menjelaskan, Pemdes mengusung tema 'Mitigatif', selain untuk menstabilkan harga pasar, web aplikasi ini adalah bentuk dukungan pemerintah terkait pesan #dirumahsaja.
Pasardesa.id juga mengusung tiga nilai lainnya yakni, solidaritas, kolaboratif dan ekonomi berbagi dengan pemasok barang dari desa setempat.
Warga dapat melakukan pemesanan barang yang dibutuhkan melalui platform padardesa.id. Selanjutnya relawan akan mengantar barang yang telah dipesan ke rumah pembeli.
Wahyudi menjelaskan, relawan yang mengantarkan paket juga sudah dibekali protokol kesehatan sesuai pencegahan penyebaran virus corona.
Baca Juga: Gegara Pasien Corona Berbohong, RS di Kediri Kekurangan 15 Tenaga Medis
"Hingga saat ini sudah ada 38 mitra yang bergabung," kata Wahyudi.
Setelah diresmikan oleh Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar platform tersebut saat ini sudah bisa digunakan.
Dalam peresmian melalui teleconference, Abdul Halim mengaku mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Panggungharjo.
"Saya sangat mengapresiasi, saya menyimpulkan cara berfikirnya mas Wahyudi sebagai kepala desa sudah merepresentasikan seperti kepala negara," kata Abdul Halim Iskandar.
Ia mengatakan langkah ini menjadi salah satu bentuk kemajuan, karena sudah memikirkan hingga dampak pasca COVID-19.
Abdul Halim berpesan, jangan sampai masyarakat terkena dampak ketahanan pangan. Ia berharap inovasi ini dapat didokumentasikan untuk kemudian menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.
Berita Terkait
-
Cegah Corona, Anies Buat Sistem Belanja Online di Pasar
-
Pemerintahan Ridwan Kamil Fokus pada Pembangunan Desa
-
Pemdaprov Jabar Akselerasi Pembangunan Desa dengan Pembenahan Keuangan
-
Pasar idEA, Pasar Online to Offline Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka
-
Kemenperin Bikin Program e-Smart IKM, Dukung UMKM Masuk Pasar Online
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Paku Buwono XIII Wafat: Prosesi Pemakaman Raja di Imogiri Akan Digelar dengan Adat Sakral
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap