“Saya pikir masyarakat Yogya cukup cerdas. Bantul memang rawan gempa. Tahun 1946 terjadi gempa dan baru terjadi gempa lagi pada 2006, sekitar 60 tahun kemudian. Sekarang 2006 sampai sekarang [tahun 2015] kan baru berapa tahun? Apakah cukup energi yang terkumpul untuk gempa seperti 2006?” jelas Mbah Rono.
Ia menyatakan tak ada alat atau teknologi yang mumpuni untuk meramalkan akan terjadinya gempa bumi.
“Tidak ada teknologi meramalkan ke depan akan terjadi gempa, bisa dideteksi, tapi tidak tahu kapan,” ujar Mbah Rono waktu itu.
Bukan tolak ukur gempa
Baca Juga: Heboh Ribuan Cacing Keluar dari Tanah di Solo, Benarkah Pertanda Gempa?
Sedangkan pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Danny Hilman Natawidjaja punya pendapat lain.
Namun, menurut Danny, hal itu tak selalu terjadi sehingga tak bisa dijadikan indikator atau tolak ukur pertanda gempa. Butuh alat untuk memastikan hal tersebut.
“Enggak selalu terjadi, waktu [gempa] Aceh enggak ada, waktu gempa Nias enggak ada, Mentawai enggak ada, ” tutur dia.
“Belum tervalidasi. Kalau ada satu metode yang enggak tentu, enggak bisa diulang lagi dengan cara yang sama, enggak bisa diakui sebagai scientific method [metode ilmiah], ” kata dia.
Meski begitu, tak bisa dimungkiri sejumlah gempa bumi merusak di dunia di antaranya memang diawali cacing keluar dari tanah, seperti di Haicheng.
Baca Juga: Pakar UNS Soroti Keanehan Ribuan Cacing Keluar dari Tanah, Ini Pemicunya?
“Kemungkinannya kecil kalau [alasan cacing-cacing ke permukaan tanah] karena tektonik, ” kata Danny pada 3 Juni 2015 silam seperti dikutip dari laman Solopos.
Berita Terkait
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Sarat Pesan Inspiratif, MARK NCT Debut Solo Bertema Time Travel di MV 1999
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Daftar 13 Daerah Indonesia Dihantui Gempa Megathrust, Kepulauan Mentawai Paling Berisiko?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini