SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Jogja) terus menekankan kepada masyarakat Jogja yang tengah bekerja di luar DIY untuk tidak mudik terlebih dahulu. Mendekati bulan puasa, sejumlah warga banyak yang berupaya untuk kembali ke kampung halamannya dengan alasan jenuh dan tak ada pekerjaan di kota perantauanny.
Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi menuturkan bahwa pelarangan mudik warga dari luar kota ke Jogja bisa menekan jumlah kasus COVID-19.
"Saya kira larangan mudik [dari pemerintah pusat] mempermudah pemerintah daerah mengelola sebaran COVID-19," kata Heroe di Balaikota Yogyakarta, Rabu (22/4/2020).
Heroe melanjutkan, kasus positif corona dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Yogyakarta rata-rata berasal dari luar kota.
"Kasus positif dan PDP sebagian besar berasal dari perjalanan luar kota, sehingga ketika mudik ini disetop bisa jadi mengurangi potensi penularan," jelasnya.
Kendati demikian, Heroe tak menampik bahwa sudah ada masyarakat yang lebih dulu tiba di Jogja sebelum kebijakan larangan mudik ini ditetapkan.
"Kita juga perlu hati-hati saat ini. Namun jika masyarakat yang sudah datang dan mau melakukan anjuran pemerintah, yakni karantina diri selama 14 hari, penularan ini bisa diminimalisasi," terang Heroe.
Ia menjelaskan, hingga 21 April 2020 sudah lebih dari 2.141 orang yang yang masuk ke Kota Yogyakarta.
"Lebih kurang sudah 2.000 lebih yang masuk. Jadi itu terbagi ke dalam dua kelompok. Pertama warga yang memutuskan mudik ke Jogja, dan warga Kota Jogja yang bekerja di luar kota," tambah Heroe.
Baca Juga: Kepada Media Kroasia, Marko Simic Ungkap Tipe Wanita yang Disukai
Hingga 21 April 2020, kasus pasien positif corona di Kota Jogja tercatat sebanyak enam orang. Rinciannya, lima orang sembuh dan satu meninggal.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 13 orang dengan kasus negatif 55 orang. Sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal.
Berita Terkait
-
Dilarang Mudik, Ramai Warga Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Pasar Senen
-
Dilarang Mudik, Ramai Warga Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Pasar Senen
-
Jokowi Larang Mudik, Akses Tol Layang Jakarta-Cikampek Besok Ditutup
-
Jokowi Larang Mudik, Terminal Kampung Rambutan Tunggu Aturan Berlaku
-
Jokowi Resmi Larang Mudik, Anies Tetap Tunggu Arahan Luhut
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik