SuaraJogja.id - Tepat di Peringatan Hari Pendidikan, 2 Mei empat tahun silam yakni di tahun 2016, salah satu universitas berpengaruh di Jogja, UGM mencatatkan gerakan mahasiswa terbesar.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, aksi yang bertajuk Pesta Rakyat tersebut digelar di halaman Balairung UGM seusai peringatan Hardiknas dan pemberian penghargaan satya lencana bagi dosen dan karyawan yang dihelat pihak rektorat.
Saat itu mahasiswa yang mengatasnamakan BEM KM UGM menggrudug Balairung sambil membawa sejumlah poster, spanduk serta replika keranda mayat berkerudung kain hitam. Adapun sejumlah tuntutan mahasiswa yang diusung yakni mulai dari Tolak UKT hingga relokasi kantin Bonbin yang terletak di Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomika dan Bisnis serta Fakultas Psikologi.
Disebut ada sekitar seribuan mahasiswa yang kala itu ikut aksi, tapi tak sedikit yang menyebut jumlah yang disebutkan di lapangan jauh lebih besar dan konon itu merupakan demo besar yang pernah digelar di UGM pasca tahun 1998 saat reformasi.
Baca Juga: Said Didu Tantang Buktikan Jokowi Lulusan UGM dan 4 Berita Heboh Lainnya
Momen besar di UGM tersebut pun sempat dikicaukan akun @panjipnjk. Dalam kicauannya demo besar yang terjadi di tahun 2016 itu juga merupakan puncak dari kegeraman mahasiswa terhadap pernyataan blunder Rektor UGM, Dwikorita Karnawati yang menyebut aksi tersebut sebagai simulasi.
"Tuntutan pada aksi di tahun 2016 didasari keresahan mahasiswa terkait dengan besaran UKT juga jarak antargolongannya yang sangat berjauhan, selain itu juga berkaitan dengan relokasi kantin bonbin, tunjangan kinerja, tenaga pendidik UGM yang macet," tulisnya.
"Kenapa aksi tersebut jumlahnya sangat banyak? karena selain poin tuntutan juga dikarenakan slip tongue dari rektorat yang menyebut aksi tersebut sebagai simulasi," tambahnya.
Lebih jauh, ia menyebut aksi serupa juga diteruskan setahun kemudian, tepat di tanggal 2 Mei 2017.
"Aksi 2 Mei 2017 bergulir menyusul poin-poin tuntutan di saat setahun sebelumnya yang belum membuahkan hasil, padahal sudah dijanjikan untuk dipenuhi. Di tahun 2-17 ini cukup unik karena mahasiswa melakukan aksi hingga malam (bermalam di depan rektorat)," tukasnya.
Baca Juga: Curhat Gelanggang UGM Dibongkar Dadakan, Rezki: Tempat Tercipta Solidaritas
Berita Terkait
-
Komnas HAM Tegaskan Guru Besar UGM dan Dokter Residen Pelaku Pelecehan Harus Dihukum Lebih Berat!
-
Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
CEK FAKTA: Tidak Ada Demo Besar di Turki Usai Penahanan Wali Kota Istanbul
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia