SuaraJogja.id - Puluhan bangunan warung baru di kawasan pesisir Pantai Glagah di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, dialih fungsikan oleh Satgas Covid-19 Desa Glagah menjadi rumah karantina sementara bagi para pemudik.
Terdapat tali rafia yang difungsikan sebagai pembatas tempat yang boleh diakses oleh para pemudik yang menempati bangunan tersebut. Bangunan dengan ukuran sekitar 2x6 meter ini sudah mulai dihuni sejak Rabu, (6/5/2020) siang oleh dua warga yang belum lama ini pulang kampung.
Salah satunya adalah pelajar SMK Kelautan Temon yang baru saja menyelesaikan tugas praktik lapangan. Sementara, satu orang lainnya merupakan warga Pedukuhan Sangkretan yang baru pulang dari Bekasi.
Pemudik asal Bekasi, Prasetio (23) mengaku dari awal sudah berkoordinasi dengan keluarganya dan Gugus Tugas Covid-19 Glagah untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum kepulangannya. Ia mengaku tidak keberatan untuk menjalani karantina di warung kosong itu selama 14 hari.
Baca Juga: Soal Motif Bikin Video, Ferdian Paleka: Biar Nggak Ada Waria saat Ramadan
"Awalnya sih nggak ada niatan untuk balik, mencoba bertahan namun karena di perusahaan kontrak saya dipercepat habisnya jadi ya saya putuskan buat pulang aja," ujarnya saat ditemui di Warung Karantina Glagah, Jumat (8/5/2020).
Prasetio yang pulang dari Bekasi menuju Glagah menggunakan sepeda motor mengaku, melewati lebih dari sepuluh posko dipenjagaan.
Di salah satu posko penjagaan ia sempat diperintahkan untuk putar balik, namun karena sudah mengantongi surat keterangan sehat, surat habis kontrak dan lainnya ia diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan.
Prasetio sendiri tidak memiliki gejala apapun sesampainya di Glagah. Selama tiga hari tinggal di tempat karantina, ia merasa tidak mengalami kesulitan selama sekali.
"Ya kayak pindah kosan sebenarnya, sama-sama banyak nganggurnya, paling kalau di sana main gim bareng temen-temen tapi di sini sendiri," ucapnya.
Baca Juga: Sempat Clubbing di 5 Kelab Malam, Pria Ini Ternyata Positif Corona
Selain sering dijenguk oleh orang tuanya, Satgas Covid-19 Glagah juga bergiliran menjaga kawasan itu. Namun interaksi di lokasi tersebut sangat terbatas.
Berita Terkait
-
Pemudik Sepeda Motor Maki Naik Tahun Ini, Menhub Ungkap Alasannya
-
Jumlah Pemudik Turun Tahun Ini, Imbas Daya Beli?
-
Sepi Pemudik, Konsumsi BBM Alami Penurunan Selama Mudik Lebaran
-
Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Saat Periode Lebaran, Begini Kekuatan Konstruksi YIA
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI