SuaraJogja.id - Jelang hari raya Idul Fitri, harga kebutuhan pokok di berbagai pasar tradisional di Bantul cenderung stabil. Stok bahan makanan juga diperkirakan cukup hingga hari raya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta. Persediaan kebutuhan pokok juga dinilai mencukupi, terutama untuk persediaan beras yang diperkirakan justru melimpah.
"Menjelang lebaran ini cukup ya, cukup aman. Saya bilang cukup karena memang beberapa komoditas yang tersedia jumlahnya dianggap mencukupi," kata Sukrisna saat ditemui Suarajogja.id di ruang kerjanya, Senin (18/5/2020).
Ia menjelaskan, kenaikan maupun penurunan harga pada bahan pangan pokok tidak terjadi secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan, harga bahan pangan pokok di Kabupaten Bantul dinilai stabil. Hanya saja, ada beberapa lonjakan harga pada beberapa jenis kebutuhan.
Baca Juga: Orang Jepang Bingung: Kijang Innova Sebenarnya Mobil Apa?
Beberapa diantaranya yakni harga bawang merah dan ayam potong. Bawang merah yang semula dihargai Rp 27.700/kg, kini menjadi Rp 33.567/kg. Sementara harga ayam potong juga turut mengalami kenaikan dari Rp 40.900/kg menjadi Rp 44.567/kg. Harga tersebut diambil dari rata-rata lima pasar besar di Bantul.
Sementara, harga gula pasir yang sempat meroket mulai berangsur turun. Sukrisna menjelaskan, hal tersebut merupakan dampak dari dilakukannya operasi pasar beberapa kali. Meski begitu, harga saat ini masih berada diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Memang masih diatas HET, tapi Alhamdulillah sudah mulai turun-turun terus ini," imbuhnya.
Ia memprediksi, untuk kebutuhan beras tiga bulan kedepan dinilai sudah terpenuhi dengan stok yang ada saat ini. Hingga kini, stok beras di lima pasar diperkirakan masih ada sekitar 14.750 kg. Sedangkan stok beras di distributor sebanyak 870 kg.
Berbeda dengan bawang merah yang mengalami kenaikan, harga bawang putih justru mengalami penurunan. Dari yang sebelumnya mencapai Rp 33.000/ kg sekarang menjadi Rp 25.217/ kg. Sementara harga minyak goreng cenderung stabil di angka Rp 12.880/liter.
Baca Juga: 5 Sumber Kekayaan Soimah, Pantas Tajir Melintir
Sukrisna menyebutkan, kedepannya pihaknya berencana untuk menggelar operasi pasar berupa paket sembako. Operasi pasar akan dilakukan di empat desa, masing-masing desa terdapat lima ratus paket dengan total keseuruhan 2000 paket sembako.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kurangi Beban LPG 3 Kg, Pemerintah Diminta Manfaatkan Program Jargas
-
Pria di Cilandak Apes usai Nekat Oplos Gas LPG 3 Kg, BS Masih Bisa Berlari saat Tubuhnya Terbakar
-
Pertamina Sukses Penuhi Lonjakan Permintaan Energi saat Ramadan dan Idul Fitri
-
Imbangi Neraca Dagang Demi Negosiasi, RI Tingkatkan Impor LPG dari AS hingga 85 Persen
-
Bahlil Usul RI Tambah Kuota Impor Minyak dan Gas LPG dari AS
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
Terkini
-
Ramai TNI Masuk Kampus di Semarang, Dosen UIN Jogja: Kebebasan Akademik Terancam
-
Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?
-
Kemarau 2025 Lebih Singkat dari Tahun Lalu? Ini Prediksi BMKG dan Dampaknya
-
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
-
Polda Selidiki Kasus Tanah Mbah Tupon, BPN DIY Blokir Sertifikat IF