SuaraJogja.id - Tradisi mudik selalu menjadi agenda tahunan hampir seluruh masyarakat yang bekerja di luar kota. Lebaran seharusnya menjadi momen yang tepat untuk pulang ke kampung halaman. Namun tahun ini masyarakat terpaksa harus menetap di kota tempatnya merantau demi mematuhi imbauan pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Salah satu perantau yang tak bisa mudik di hari raya Lebaran ini, Bara Aranandita Fata, mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya karena tidak bisa berkumpul bersama keluarga. Pria yang biasa disapa Tata ini terpaksa harus bertahan dalam mesnya saat merayakan hari raya Idul Fitri tahun ini.
Tata, yang bekerja dalam sebuah perusahaan di daerah Tangerang ini, tidak bisa berbuat banyak karena tidak diperbolehkan pulang kampung meski sudah dua bulan belakangan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Hal itu mengingat Tangerang yang masuk ke dalam zona merah, ditambah dengan larangan mudik yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Tentunya sedih, apalagi ini tahun pertama merantau setelah lulus kuliah, harapannya bisa mudik dan kumpul bareng keluarga dengan status bukan mahasiswa lagi," ujar Tata saat dihubungi SuaraJogja.id, Senin (25/5/2020).
Baca Juga: Kecelakaan Maut Bajaj Vs Bus TransJakarta, Penumpang Tewas, Satu Luka-luka
Ia tetap menjalankan salat Id di mes tempatnya tinggal bersama beberapa rekan kerjanya. Kendati begitu, kerinduan dengan keluarganya hanya bisa ia salurkan via video call.
Diungkapkan Tata, tidak sedikit keluarga besarnya yang juga merantau ke kota orang. Jika tahun-tahun sebelumnya tempat kakeknya selalu ramai, tahun ini menjadi sepi seperti hari-hari biasa, tidak ada nuansa lebaran yang meriah dan ramai.
"Banyak yang merantau, tapi ternyata ada pandemi ini, jadi tidak bisa pulang kampung. Kangen momen kumpul bersama keluarga, dan juga yang jelas, kangen ketupat opor masakan ibu," ungkapnya.
Nasib berbeda dialami pemudik Bekasi, Prasetio, yang telah menyelesaikan masa karantina mandiri selama 14 hari. Ia menjalani karantina di bangunan warung baru di kawasan pesisir Pantai Glagah, tepatnya di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, setelah memutuskan untuk pulang kampung pada Rabu (6/5/2020) lalu.
Pada Rabu (20/5/2020) kemarin, ia telah diperkenankan pulang oleh pihak Satgas Covid-19 Desa Glagah. Didampingi oleh Lurah setempat, Kepala Puskesmas 2 Temon, Babinsa, polisi, dokter, dan kepala Satgas Kapanewon Temon, Prasetio secara resmi diserahkan kembali kepada pihak keluarga.
Baca Juga: Tiadakan Ziarah Saat Lebaran, TPU Karet Bivak Ditutup Ikuti Aturan PSBB
Dihubungi terpisah, Prasetio mengaku senang sudah berhasil melewati masa karantina mandiri tersebut dan akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Apalagi saat ini adalah Hari Raya Idul Fitri, yang membuatnya makin bersyukur bahwa kesabarannya dapat terbayar tuntas.
"Senang sekali bisa kumpul lagi dengan keluarga di hari Lebaran ini, pas banget kemarin juga keluar sebelum Lebaran," ujar Prasetio saat dihubungi SuaraJogja.id.
Prasetio, yang pulang dari Bekasi menuju Glagah menggunakan sepeda motor, mengaku memang sudah memperhitungkan hal itu. Di samping karena pihaknya dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja, ia juga tak memungkiri kerinduannya berkumpul bersama keluarga pada Lebaran tahun ini.
Dengan segala konsekuensi yang ada, akhirnya ia tidak keberatan menjalani karantina di warung kosong itu selama 14 hari. Tidak ada keluhan apa pun yang dirasakan, ia merasa sehat, bahkan tetap beraktivitas seperti biasanya saat dikarantina.
"Iya tadi juga sudah salat Id bersama-sama tetap menggunakan protokol kesehatan yang berlaku pokoknya. Walaupun enggak ke mana-mana karena lockdown, kumpul sama keluarga di rumah saja sudah seneng kok," tegasnya.
Berita Terkait
-
Hingga Lebaran H-1, Mobil Tinggalkan Jakarta Tembus 400 Ribu Unit
-
Rekreasi di Masa Pandemi, Warga Berkerumun Beri Makan Rusa di Istana Bogor
-
Lebaran Usai, Ini Tips Tetap Sehat dari Pakar Gizi
-
Kades Dikeroyok karena Larang Salat Ied, 19 Jemaah Masjid Jadi Tersangka
-
Tepergok Mau Mudik Lebaran, 2.717 Kendaraan Disuruh Putar Balik Lagi
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
TKP ABA Mulai Dipasang Pagar, Jukir dan Pedagang Masih Beraktivitas
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional