Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 25 Mei 2020 | 16:00 WIB
Warga yang bertugas menjaga di salah satu pintu masuk Pantai Glagah meminta pengendara sepeda motor dan mobil untuk memutar balik, Kamis (23/4/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Hari Lebaran sering diidentikkan dengan rekreasi atau piknik bagi keluarga karena hari libur yang cukup panjang. Namun tahun ini, dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19, masyarakat terpaksa harus menunda agenda berpergian keluar rumah.

Pandemi yang belum berakhir ini juga menyebabkan beberapa tempat wisata masih tutup total sejak Maret hingga batas waktu yang belum ditentukan. Oleh sebab itu, masyarakat lebih memilih untuk menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga di rumah.

Masih ditutupnya objek wisata juga terlihat di beberapa titik di Kulon Progo. Dari pantauan i, salah satu objek wisata yang masih ditutup yakni Pantai Glagah, di Kapanewon Temon.

Masyarakat sekitar terlihat masih menutup akses jalan untuk kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar daerah. Hal itu sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Kulon Progo.

Baca Juga: Damkar Solo Kena Prank Aksi Usil Warga di Hari Raya

"Belum ada yang lewat sampai sekarang. Kebanyakan baru lihat kalau ada tanda objek wisata ditutup sudah sadar diri lalu memutar balik," ujar Triyo Reno Andika, salah satu warga Glagah yang ditemui di sela-sela berjaga di posko mandiri, Senin (25/5/2020).

Triyo mengatakan, masih ada sekitar 30 kendaraan yang setidaknya terlihat akan masuk atau sempat bertanya untuk meminta izin memasuki kawasan wisata pantai. Beberapa kendaraan tersebut masih didominasi oleh pelat nomor dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Penutupan yang dilakukan oleh warga setempat itu sendiri sudah dilakukan sejak Selasa (21/4/2020) lalu. Terkait sampai kapan penutupan itu akan berlangsung, warga masih belum bisa memutuskan.

Dikatakan Triyo, seluruh akses menuju kawasan pantai, baik itu jalur utama dan jalan-jalan alternatif yang melintasi permukiman warga, kini telah diblokade menggunakan palang kayu. Penjagaan di setiap pintu masuk pantai tersebut dilakukan selama 24 jam nonstop.

Warga tidak segan-segan menghalau kedatangan masyarakat dari luar Glagah untuk tidak memasuki kawasan pantai. Hanya warga sekitar dan yang memiliki kepentingan mendesak saja yang boleh masuk ke Pantai Glagah.

Baca Juga: Ini Identitas Polisi Sewot Ditegur Tak Pakai Masker di Bandung

Ada beberapa yang tetap diperbolehkan masuk dengan alasan hendak bersilaturahmi dengan keluarga yang ada di Glagah.

"Kebanyakan datang murni mau berwisata atau malah mancing, jadi tetap kita larang, tapi kalau datang buat silaturahmi sama keluarga yang di sini, tentu tetap kami izinkan," ungkapnya.

Objek wisata lainnya yang juga masih ditutup ada di kawasan perbukitan menoreh Kulon Progo, salah satunya Puncak Suroloyo, yang berada di Kapanewon Samigaluh. Penutupannya sendiri dilakukan dari H-1 Lebaran atau Sabtu (23/5/2020).

"Di sini [Puncak Suroloyo] juga sudah ditutup, buat antisipasi penyebaran corona dari wisatawan luar daerah. Kami manut [nurut] saja karena ini sudah keputusan Dusun dan Dinas Pariwisata Kulon Progo," ujar pegiat wisata Puncak Suroloyo, Windarno.

Windarno mengatakan, penutupan tersebut tidak akan berlangsung lama. Menurut pria yang membuka kedai kopi bernama Kopi Suroloyo ini, paling lama penutupan hanya akan berlangsung dalam sepekan ini saja.

"Minggu depan mungkin sudah akan buka lagi," imbuhnya.

Penutupan objek wisata yang berlokasi di Dusun Keceme, Kalurahan Gerbosari, Samigaluh tersebut masih disesuaikan dengan situasi yang terus berkembang dalam beberapa hari ke depan sebelum buka kembali. Meski direncanakan pembukaan kembali, ia berpesan supaya wisatawan yang akan piknik di sana wajib mematuhi protap Covid-19 yang berlaku.

Load More