Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 01 Juni 2020 | 16:10 WIB
Kepala Dinpar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo saat ditemui wartawan, Senin (1/6/2020) -- [Suarajogja.id/Mutiara Rizka]

SuaraJogja.id - Kebijakan "Normal Baru" mulai gencar dibicarakan oleh berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum hingga jajaran pemerintah. Jelang penerapannya, pembukaan objek wisata dan tempat ibadah menjadi hal yang lumayan disorot. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, pihaknya mulai merencanakan pembukaan sejumlah objek wisata. Kekinian, tiga objek wisata di Bantul diajukan sebagai percontohan wisata New Normal

"Kemarin yang kita ajukan ke provinsi adalah kawasan Dlingo, khususnya hutan pinus. Lalu, di objek wisata yang kita kelola itu Selarong,"kata Kwintarto Senin (1/6/2020). 

Kwintato menyebut, lokasi wisata tersebut dipilih karena memiliki jumlah pengunjung yang tidak terlalu banyak. Selain Goa Selarong, wistaa Hutan Pinus di Dlingo juga akan kembali di buka. 

Baca Juga: Alfath Fathier: Barcelona Era Pep Guardiola adalah yang Terbaik

Ia menjelaskan, pihaknya telah mengajukan daftar lokasi tersebut untuk mendapatkan rekomendasi. SOP yang akan dijalankan juga tengah dipersiapkan dan akan disosialisasikan apabila nantinya telah mendaatkan rekomendasi.

Meski demikian, Kwintarto menambahkan, dalam penerapan SOP tersebut membutuhkan faktor pendukung yang tidak sedikit. Kenormalan baru dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, terutama dalam mencegah kerumunan dan penggunaan masker.

Namun, kebijakan tersebut tidak bisa serta merta diterapkan. Perlu adanya perombakan di lokasi wisata, seperti penyediaan tempat cuci tangan dan membatasi pengunjung yang datang. 

"Sebelum dibuka nanti ada uji coba dulu," imbuhnya. 

Dari uji coba tersebut nantinya akan diketahui apakah objek wisata di Bantul siap beroperasi atau sebaliknya. Kwintarto juga mengatakan, dibutuhkan petugas kesehatan untuk berjaga disetiap lokasi. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berkunjung ke objek wisata. 

Baca Juga: Polisi Polsek Daha yang Tewas Disabet Samurai Naik Pangkat

Meski sudah melakukan pengkajian dan penyusunan SOP, Ia belum dapat memastikan kapan objek wisata akan dibuka. Ia menuturkan, kesiapan dari program ini ada di tangan masyarakat. Jika masyarakat dan pemerintah bisa berkolaborasi dalam mempersiapkan dan mengikuti peraturan, maka objek wisata di Bantul akan segera dibuka. 

Ketua Koperasi Notowono, Purwo Harsono yang menaungi pengelolaan wisata di kawasan Dlingo mengatakan, pihaknya menunggu SOP resmi dari pemerintah untuk membuka kembali objek wisata dengan kenormalan baru. 

"Kalau saya itu penerapan apapun mengikuti himbauan dari pemerintah," kata Purwo. 

Selama pandemi, pengelolaan objek wisata tetap berjalan. Alih-alih wahana rusak karena kurang perawatan, Purwo menyebutkan pihaknya justru terus melakukan perbaikan dan bahkan berencana untuk membuka spot wisata baru. 

Sejauh ini, dengan bekerja sama bersama Dinas Pariwisata Porvinsi DIY, sejumlah objek wisata di Dlingo telah memiliki tempat cuci tangan sesuai dengan yang direkomendasikan.

Load More