SuaraJogja.id - Seorang oknum driver ojek online (ojol) dengan teganya melukai pegawai dan mantan manajer Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dadi Makmur usai ditagih hutang. Dua korban bernama Hadi Kristianto (38) dan Suparyanto (32) harus dilarikan ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta karena mengalami luka serius.
Kapolsek Mantrijeron, Kompol Andi Mayasari Patongai menjelaskan bahwa pelaku yang diketahui berinisial AP (19) menganiaya dua korban dengan sebilah pedang lantaran sakit hati karena ditagih hutangnya.
"Kejadiannya Selasa (9/6/2020) pada pukul 13.30 wib. Kedua korban bekerja di KSP Dadi Makmur dan sebelumnya melakukan penagihan hutang kepada pelaku yang meminjam uang sebesar Rp300 ribu," jelas Andi Mayasari saat konferensi pers di Mapolsek Mantrijeron, Kamis (11/6/2020).
Awal mulanya, Hadi dan Aziz yakni manajer baru KSP Dadi Makmur mendatangi AP di tempat kerjanya di sebuah restoran wilayah Mantrijeron, Senin (8/6/2020). Karena tidak menemukan AP, seorang pria yang mengaku paman pelaku menanyakan perihal kedatangan dua pegawai koperasi itu.
Baca Juga: Kereta ke Jogja Terbatas, Yulius Sempat Kesulitan Jenguk Adik yang Sakit
"Pihak koperasi memberitahu kepada pria itu jika AP meminjam uang sebesar Rp 300 ribu ke koperasi. Mengetahui itu, paman pelaku menceritakan kepada orang tua AP jika dia meminjam uang tersebut," ujar Andi Mayasari.
Orang tua pelaku yang diberitahu merasa jengkel dan menegur si pelaku. Padahal ketika AP meminjam uang ke koperasi ada perjanjian jangan sampai orang lain tahu, bahkan keluarganya sekalipun.
"Pelaku merasa pihak koperasi ingkar janji dengan kesepakatan sebelumnya. Pelaku AP akhirnya naik pitam. Selanjutnya pada Selasa, mantan manajer koperasi Suparyanto (32) menghubungi Hadi untuk mengklarifikasi permasalahan antara pelaku dan pegawai koperasi ini," katanya.
Pertemuan yang terjadi di depan Jalan Ngadinegaran tepatnya di Laboraturium Kesehatan wilayah Mantrijeron berubah panas. Berawal dari diskusi hingga terjadi cekcok mulut.
"Pelaku sudah kepalang emosi, akhirnya dia mengambil pedang yang diletakkan di sekitar pohon Tetehan dan menebaskan pedang kepada orang yang ada di sana. Jelas Suparyanto dan Hadi menjadi orang yang terkena sabetan itu," kata dia.
Baca Juga: Viral di Medsos, Ini Sisi Lain Penjual Gorengan Cantik Asal Jogja
Dari kejadian itu korban Hadi melaporkan peristiwa kepada Polsek Mantrijeron. Kepolisian lalu mendatangi rumah pelaku dan meminta orang tua korban untuk menyerahkan anaknya yakni AP ke Polsek.
Berita Terkait
-
Agar Ojol Punya Posisi Tawar, KSPSI Gagas Aturan untuk Pekerja Transportasi Online
-
Basuki hingga Driver Ojol yang Lain Cuma Terima BHR Rp50 Ribu, Menaker Bakal Panggil Aplikator
-
Cuma Terima BHR Rp50 Ribu, Driver Ojol: Dari Pak Prabowo Bilang, Saya Nggak Terlalu Berharap
-
Mayat Driver Ojol Terbungkus Kasur di Bekasi Ternyata Dibunuh Teman SD, Arif Dikepruk Bertubi-tubi saat Tidur
-
Cerita Pilu Driver Ojol Wanita di Sukabumi: Diskriminasi, Pelecehan, Kerja Tanpa Cuti Melahirkan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan