SuaraJogja.id - Kasus teror air keras yang menimpa Novel Baswedan turut dikomentari oleh dua eks Komisioner KPK, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Abraham Samad yang merupakan mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2011-2015 melalui akun Twitternya turut membandingkan kasus Novel Baswedan tersebut dengan kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya.
"Silahkan dibandingkan," cuit akun Twitter @AbrSamad pada 13 Juni 2020.
Dalam unggahannya, Abraham Samad mengunggah satu gambar kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan dan tiga kasus lain yang juga serupa.
Baca Juga: Alasan Hotman Paris Belum Mau Komentari Kasus Novel Baswedan
"Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan yang terjadi 11 April 2017 merupakan kasus besar yang melibatkan para terdakwa yang merupakan anggota Polri aktif," tulis dalam gambar pertama.
Ia juga menyebutkan, melihat perkataan jaksa kasus tersebut, penyiraman air keras merupakan tindak pidana penganiayaan berat. Dibandingkan dengan kasus-kasus serupa yang pernah terjadi di Indonesia, rata-rata vonis yang dijatuhkan hakim adalah hukuman penjara diatas 10 tahun.
"Sedangkan tuntutan terhadap terdakwa pelaku penyiraman novel justru jauh lebih ringan dari kasus-kasus penyiraman air keras yang pernah terjadi," tulisnya.
Ia membandingkan dengan kasus Ruslam, pelaku penyiraman air keras terhadap istri dan mertuanya di Pekalongan. Jaksa Penuntut Umum menuntut pelaku agar dihukum 7 tahun penjara, namun Majelis Hakim Pekalongan memvonis terdakwa dengan hukuman 10 tahun penjara.
Selanjutnya, ia juga memberi contoh pada kasus Lamaji yang menyiram air keras ke pemandu lagu di Mojokerto. Kasus pada Maret 2017 lalu ini terjadi karena Lamaji yang sakit hati kepada Dian Wilansari lantaran korban bersama pria lain. Korban diketahui mengalami luka bakar hingga 54 persen. Pelaku divonis 15 tahun penjara.
Baca Juga: Catat! Daftar Mal yang Buka di Jakarta Mulai Besok, Senin 15 Juni 2020
Kemudian Abraham juga menyebutkan perbandingan kasus lain, yaitu kasus Ahmad Irawa yang menyiram air cuka terhadap Muhammad Rifa'i sehingga korban mengalami cacat permanen di mata kiri. Majelis Hakim Pengadilan negeri Palembang menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara.
Sebelumnya, Bambang Widjojanto juga turut mengomentari penangkapan pelaku. melalui akun media sosial-nya, Ia memuji operasi tersebut.
"Bravo. BINGGO. Siapa Nyana. Novel Baswedan pimpin sendiri operasi dan berhasil bekuk buronan KPK, Nurhadi mantan sekjen MA di simpruk yang sudah lebih dari 100 hari DPO. Kendati matanya dirampok penjahat yang "dilindungi" tapi mata batin, integritas dan keteguhannya tetap memukau. Ini baru keren,” kata Bambang lewat akun twitter pribadinya @sosmedbw
Berita Terkait
-
Alasan Hotman Paris Belum Mau Komentari Kasus Novel Baswedan
-
6 Penyiram Air Keras dengan Tuntutan Penjara Lebih Lama dari Kasus Novel
-
Soroti Kasus Novel Baswedan di Depan Hotman Paris, UAS: Kasusnya Ngga Nalar
-
Ditanya soal Penyiraman Air Keras ke Novel, Hotman Paris Bilang Begini
-
Singgung Kasus Novel Baswedan di Depan Hotman Paris, UAS Ungkap Kejanggalan
Terpopuler
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- Rekomendasi 3 HP Murah Tampilan Mirip iPhone Boba: Spek Gahar, Harga Bersahabat!
Pilihan
-
Daftar Bahan Skincare yang Boleh Dicampur, Aman Maksimalkan Perawatan Kulit
-
5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Terbaik: Wajah Glowing, Samarkan Bekas Jerawat
-
Jay Idzes Sudah Beri Salam ke Fans Venezia: Terima Kasih Semuanya
-
3 Pengganti Paling Cocok untuk Sandy Walsh yang Cedera saat Bela Yokohama F. Marinos
Terkini
-
Balik Arah, Santri Korban Penganiayaan di Ponpes Ora Aji Dilaporkan Balik atas Dugaan Pencurian
-
Kasus Dugaan Penganiayaan Santri Mencuat di Ponpes Ora Aji, Gus Miftah Minta Maaf
-
Angkat Bicara, Yayasan Ponpes Ora Aji Bantah Ada Penganiayaan, Begini Kronologi Peristiwanya
-
Kasus BMW Tabrak Argo: Polisi Periksa Tiga Orang yang Terlibat untuk Ganti Plat Nomor
-
Dalang Penggantian Plat Nomor BMW Terungkap! Siapa Saja yang Terlibat?