SuaraJogja.id - Apa yang dilakukan lelaki berusia 45 tahun berinisial HS, warga Dusun II Desa Bangun Rejo Gang Selamat, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, terbilang kejam.
HS tega membunuh ibu kandungnya sendiri bernama Suparti (75), memakai cangkul, hanya karena sering dimarahi. Peristiwa itu terjadi hari Selasa (16/6).
“Pelaku anak kandung korban, Dan motifnya diduga karena sakit hati setelah dimarahi korban”ucap Kasatreskrim Polresta Deliserdang Kompol Muhammad Firdaus Rabu (17/6/2020).
Firdaus menjelaskan, pembunuhan ini terungkap saat suami korban yaitu Warso pulang kerumah seusai shalat dan berkunjung ke rumah keponakannya.
Saat kembali ke rumah, ia melihat grha miliknya dalam keadaan terkunci. Lalu Warso mengetok pintu dan kemudian pelaku HS membuka.
Tak lama, Warso memeriksa korban di dalam kamar tidur dan kamar mandi namun tak menemukan korban.
“Selanjutnya saksi Warso memeriksa ke dapur rumah yang dalam posisi gelap dan saksi Warso menyenter menggunakan senter mancis, dan menemukan korban dalam keadaan tertelentang dan bersimbah darah,” kata Firdaus.
Warso kemudian melaporkan hal itu ke warga dan selanjutnya ke petugas kepolisian.
Personel Satreskrim Polresta Deliserdang langsung turun ke TKP dan langsung berhasil mengamankan tersangka.
“Jadi hasil interogasi, setelah pelaku sampai di rumah selepas pulang dari sawah dan merasa capek. Korban memarahi pelaku dengan nada tinggi, Pelaku tidak terima dimarahi korban dan akhirnya mengambil cangkul dan memukulkan ke kepala bagian dahi di atas mata dan belakang telinga sebelah kanan,” ungkap Kompol Firdaus.
Baca Juga: Anak Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Tak Suka Diberi Nama Hendriyanto
Atas perbuatannya, Pelaku yang merupakan anak kandung korban mengakui perbuatannya. Dan terancam pasal 338 KHUP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau seumur hidup.
“Adapun barang bukti turut diamankan satu buah cangkul dan satu buah centong nasi,” pungkas Firdaus.
Tag
Berita Terkait
-
Capek Kerja Malah Kena Omel, Haris Membabi Buta Bunuh Ibunya Pakai Cangkul
-
Mayat Perempuan dalam Kardus, Ada Surat Cinta Diduga Ditulis Pembunuhnya
-
Kronologi Pembunuhan Mahasiswi Juliana Lim yang Sempat Teriakkan Nama Yesus
-
Siswi STM Diperkosa Beramai-ramai oleh 7 Kakak Kelas di Ruang Sekolah
-
Tak Izin Dirinya saat Dapat Pekerjaan, Murianto Bunuh Temannya
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Penangkapan Aktivis Paul di Jogja: Kronologi Detail, dari Pria Misterius hingga Dugaan Penghasutan
-
Jurnalis CNN Dicekal Gegara Pertanyaan "Di Luar Konteks", PWI Geram
-
Lampu Merah Bebas Pengamen? Jogja Siapkan Jurus Jitu 'Zero Gepeng'
-
Diakui UNESCO, 4 Kelurahan di Bantul Ini Resmi Jadi Tsunami Ready Community
-
DIY Genjot Gerakan Pangan Murah: Beras SPHP Baru Tersalur 20 Persen