Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 18 Juni 2020 | 18:12 WIB
Ilustrasi Ojol. [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

SuaraJogja.id - Bekerja sebagai driver ojek online tidak hanya sekedar sampingan saat ini. Tidak sedikit masyarakat yang menjadikan profesi yang belum lama di Indonesia ini sebagai pendapatan utama.

Meski begitu, tidak sedikit halangan yang mendatangi saat driver ojol sedang bertugas atau nge-bid. Salah satunya adalah order yang berasal dari pelanggan yang iseng atau usil, yang sering pula disebut order fiktif. Order fiktif jadi momok tersendiri bagi setiap ojol di Indonesia. Hal ini membuat resah para ojol, terlebih saat ini pandemi corona membuat semua pihak merasakan sulitnya mencari pemasukan.

Baru-baru ini, tersebar isu adanya order fiktif di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Uniknya, customer order fiktif tersebut selalu menggunakan nama yang sama yaitu Ririn.

Salah satu korban, akun Facebook Dipha Mansyah Pomo menyampaikan keresahannya di Grup facebook Gojek Seputar Jogja.

Baca Juga: Ibu Hamil dan Anak-anak Dilarang Masuk Kompleks GBK

"Kapusaan. kapusaaan Lur. Sinau dinggo liane yo lur. Sak cupet-cupet e ora entuk order, kahanan sepi tetep ati-ati lan waspada yo lur, ojo koyo aku (Pelajaran buat yang lain. Sesulit-sulitnya sepi orderan, harus hati-hati, jangan sampai kayak saya)," tulisnya dalam unggahan Rabu (17/6/2020).

(Facebook/Dipha Mansyah Pomo)

Ia juga menuliskan kronologi kejadian, berawal dari adanya order dari customer atas nama Ririn yang meminta Top Up Bukalapak sebesar Rp 100 ribu. Namun, ternyata setelah sampai lokasi customer, ia justru tidak bisa ditemui alias tidak ada di lokasi tersebut.

"Jam 12 dapat order atas nama RIRIN. biasane ki ratau tak gagas sg tuku-tuku ngene lha kok dino iki lagi kacau banget pirang-pirang dino sepi bangeeet sedino gur entuk order 1 maksimal 3 poin, mumet pikire dinggo bayar angsuran motor lur. Lha kok hari ini saking mumete ora kepikiran nek kui fiktif lur. Podo crito lawas lur bareng ditukokke, ditekani tujuan e malah alamat e ora ono ngilaang," ujarnya lagi.

Ia bahkan mengaku harus membayar Rp 100 ribu kepada teman sesama driver lantaran ia meminjam uang kepada temannya tersebut untuk membeli voucher order fiktif itu.

"Cari 30 aja berat, malah ketipu 100 ribu lur .. semoga yang onbid hati-hati dan waspada," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Hati-hati Beli Alutsista, Jubir Prabowo Beberkan Alasannya

Berdasarkan penelusuran Suarajogja.id, sebelumnya ada driver di grup yang sama mengaku tertipu dari customer atas nama Ririn pula.

"Mau bengi wes Ono seng keno mas , sak Niki jenengan kog yho Melu keno , nek ora Ono seng nglaporke paleng yho tetep Jeh Ono seng keno wae mas (Semalam sudah ada yang kena mas, sekarang kok sampean ikut kena. Kalo gak ada yang melaporkan bakal tetp ada yang kena lagi mas)," tulis Kaeng Mieft Al Adha.

Untuk melihat postingan korban KLIK DI SINI

Load More