SuaraJogja.id - Belakangan, senar layangan jadi salah satu permasalahan lantaran banyak orang yang memainkan layang-layang tidak bertanggung jawab menyebabkan sampah senar bekas layangan beterbangan dan membahayakan pengguna kendaraan.
Baru-baru ini, salah seorang pengendara motor di Yogyakarta mengaku jadi korban senar layangan saat berkendara di wilayah Kotabaru, Yogyakarta.
"Sebenernya main layangan itu ga dilarang, cuma mbok yaa ngerti aturan. jangan main di jalan raya,membahayakan pengendara motor. Barusan saya kena senar layangan pas melintas naik motor di daerah Kembangan Kotabaru. reflek saya berhenti, kalo tidak mungkin lukanya lebih dalam lagi," ujar akun Jovi Moorenda dalam unggahannya.
Dalam foto yang diunggahnya, menunjukkan dahinya yang sudah tergores bekas jeratan senar layangan. Unggahan tersebut memancing berbagai pendapat dari warganet.
Baca Juga: Gas Pol Kena Polisi Tidur, Pengendara Motor Melesat Hingga Jatuh Cium Aspal
"Sebener e sing keliru ki yo mamak bapak e opo mas juga mbak e bocah sing dolanan layangan, sing wes ndelok postingan koyo ngene, utek e iso mikir, wes podo nalar tapi ora ngandani anak anak opo adik adik e. Mungkin yang kita butuh memang ada aparat desa atau bisa juga aparat diatasnya, atau bisa juga bapak bapak yang "berwenang" menciptakan aturan untuk membuat aturan," tulis akun Muhamad Choirul.
Sementara, ada pula yang mempertanyakan perihal penyebab pengunggah bisa terkena benang. "Saya malah bertanya tanya kepada TS...makai helmkah si TS??? Saya bertanya loh?" tulis Mas Poer Nomo.
Komentar tersebut menimbulkan dua kubu yang saling berbeda pendapat perihal senar layangan. Menurut pengunggah, ia sudah mengenakan helm, namun diduga dengan keadaan kaca helm terbuka.
Warganet yang lain juga berpendapat, sedikitnya tempat bermain atau lapangan saat ini membuat anak-anak yang ingin bermain layang-layang terpaksa mau tak mau bermain di pinggir jalan.
Menurutnya, banyaknya pembangunan turut membuat anak-anak kehilangan tempat bermain sehingga memaksa mereka bermain di tempat yang seadanya hingga jalan raya.
Baca Juga: Sebelum Tewas, Pengendara Motor di Kosambi Dibacok Hingga Dilindas Mobil
Sebelumnya dikabarkan, seorang warga yang pengendara Kawasaki Ninja tewas tersangkut benang layangan saat mengendarai motor itu dari arah selatan ke utara.
Saat melintas di depan Kantor Pos Mojosongo, pemotor Kawasaki Ninja tewas tersangkut benang layangan itu tersangkut benang atau senar layangan yang melintang di tengah jalan.
LIHAT UNGGAHAN LEBIH LENGKAP DI SINI.
Berita Terkait
-
Korban Benang Layangan, Leher Pemotor di Bandung Tersayat, Darah Bercucuran
-
Pakai Rok Pendek, Wanita Amankan Benang Layangan di Jalan Malah Dicibir
-
Tumbal Lagi, Detik-detik Pemotor Tewas Terjerat Benang Layangan di Jalan
-
Lagi, Pengendara Motor Jadi Tumbal Benang Layangan di Jalanan
-
Lagi! Pengendara Motor Tewas Tersangkut Benang Layangan, Kali Ini di Bali
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
Terkini
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah