SuaraJogja.id - Penyebaran Covid-19 dapat terjadi dari benda-benda yang sering dipegang atau digunakan sehari-hari. Salah satunya uang, yang tidak bisa lepas dari kehidupan setiap elemen masyarakat.
Apalagi, pedagang selalu berhadapan dengan uang sebagai bagian penting dalam kesehariannya. Banyak cara bisa dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus corona yang menempel pada uang fisik tersebut, salah satunya dengan menyemprotkan disinfektan.
Seperti yang dilakukan Linda (46), salah satu pedagang geblek, camilan khas Kulon Progo, di Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo ini, ia menyemprotkan disinfektan kepada uang-uangnya. Ia mengatakan, ide awal menyemprot uang itu datang mengingat rentannya penyebaran virus melalui media uang.
"Agar lebih steril dan maskimal saja antisipasinya terhadap penularan virus corona ini," ujar Linda, saat ditemui SuaraJogja.id, Rabu (1/7/2020).
Baca Juga: Peci Geblek Renteng, Kerajinan Termasyhur Khas Kulon Progo
Setiap pembeli geblek yang datang ke warung Linda akan menaruh uang di kotak yang telah disediakan. Linda pun meminta pelanggannya untuk membayar dengan uang pas saja. Baru jika sudah terkumpul beberapa lembar uang, Linda akan menyemprotnya dengan cairan disinfektan yang sudah dipersiapkan.
Menurut Linda, pembeli yang datang dari luar daerah juga menjadi faktor penyemprotan disinfektan pada uang tersebut. Antisipasi penularan Covid-19 dalam setiap kesempatan menjadi hal utama yang diperhatikan Linda selama berjualan.
Linda juga selalu mewajibkan pembelinya menerapkan protokol kesehatan, mulai dari cuci tangan dengan sabun di tempat yang sudah disediakan, meminta pembeli menjaga jarak, dan mewajibkan semua yang datang untuk memakai masker.
Salah satu pembeli asal Yogyakarta, Purwito Nugroho, mengapresiasi langkah pencegahan Covid-19 yang dilakukan Linda. Menurutnya, penyemprotan terhadap uang menjadi hal unik yang memang patut untuk dilakukan demi menjaga uang tetap steril.
"Baru saya jumpai satu ini pelayanan yang unik dalam menjaga kebersihan dan kesehatan," ujar Purwito.
Baca Juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Tahu Guling, Tahu Kupat, dan Kupat Tahu
Dijelaskan Purwito, tidak hanya menaruh uang pembelian gebleknya di kotak yang telah disediakan agar tetap steril, pihaknya juga diminta untuk mengambil sendiri geblek yang sudah digoreng dan diletakkan di meja.
Berita Terkait
-
Kumpulan Link Saldo DANA Kaget Terbaru 20 April: Peluang Dapat Uang Makin Besar
-
Belanja di Singapura dan Thailand Tidak Perlu Tukar Uang, Bayar Pakai BRImo Aja!
-
Bawaslu RI Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Politik Uang di PSU Pilkada Serang
-
Cara Mencairkan Koin Snack Video Jadi Rupiah, Langsung Bisa Buat Jajan
-
Dugaan Politik Uang Terungkap di Cikande Jelang PSU Serang, 2 Perangkat Desa Diduga Terlibat
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa