SuaraJogja.id - Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto menyebut, tidak ada peningkatan jumlah penumpang yang signifikan setelah layanan transportasi ini dibuka 12 Juni 2020 lalu.
Eko menduga, pemenuhan syarat surat rapid test serta surat kesehatan lainnya jadi penyebab masyarakat belum banyak bepergian menggunakan kereta.
"Selama wabah covid-19 hanya kereta KLB saja yang dioperasikan. Jadi khusus warga yang menggunakan kereta api untuk keperluan tugas dan keperluan mendesak dengan berbagai macam syarat harus mereka lengkapi. Pada 12 Juni kereta jarak jauh dioperasikan termasuk kereta Prameks tujuan Yogyakarta-Solo. Tapi belum ada peningkatan penumpang yang signifikan," kata Eko saat dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (1/7/2020).
Ia menjelaskan, terdapat tiga kereta yang beroperasi, antara lain KA Sri Tanjung rute Lempuyangan-Banyuwangi PP, KA Kahuripan tujuan Kiaracondong-Yogyakarta PP, KA Bengawan rute Solo-Jakarta PP.
"Ada peningkatan sedikit dibanding saat kereta KLB beroperasi. Penumpang masih sedikit karena beberapa syarat harus mereka penuhi. Seperti surat rapid test, misal harga tiket kereta Rp90 ribu, dia harus rapid test dengan biaya yang mencapai ratusan ribu. Jadi dia pikir ulang untuk naik kereta. Di sisi lain kapasitas kereta juga dibatasi hanya 70 persen sebagai upaya pencegahan penularan virus," ujarnya.
Eko membeberkan, untuk penggunaan kereta jarak jauh hanya meningkat 10 persen dibanding saat kereta KLB dioperasikan.
"Saat ini kereta KLB tidak lagi dioperasikan dan masyarakat boleh berpergian dengan moda transportasi kereta. Kendati demikian, syarat-syarat dan surat kesehatan ini yang harus dilengkapi," ungkapnya.
Berbeda dengan kereta jarak jauh, kereta Prameks tujuan Yogykarta-Solo dan Kutoarjo-Solo tak mewajibkan surat COVID-19. Namun, penumpang diwajibkan menggunakan baju lengan panjang.
"Berbeda dari kereta jarak jauh, kereta tujuan Yogyakarta-Solo dan Kutoarjo-Solo tidak perlu menggunakan surat hasil rapid tes. Penumpang harus mengenakan masker dan baju lengan panjang. Jika tidak memenuhi itu kami minta untuk melengkapi dulu, karena sebagai upaya penularan virus," katanya.
Baca Juga: Kenari Jadi Kelurahan dengan Tingkat Kasus Corona Tertinggi di Jakarta
Hingga kini, tercatat pengguna KA Prameks sejak awal tahun hingga 28 Juni 2020 ada 995.921 penumpang. Eko menuturkan, selama pandemi penumpang Prameks tidak ada, mengingat kereta sendiri tak dioperasikan.
"Jumlah penumpang KA Prameks masih kami hitung kembali sejak dioperasikan 12 Juni lalu. Namun penumpangnya masih relatif sedikit," katanya.
Berita Terkait
-
Jumlah Penumpang Kereta Daop 6 Jogja Terus Alami Peningkatan
-
Pembatasan Jumlah Penumpang Kereta Rel Listrik
-
New Normal, Penumpang Kereta Jarak Jauh Wajib Pakai Tameng Wajah
-
Belum Beroperasi, Stasiun Pasar Senen Sepi Penumpang Kereta Jarak Jauh
-
Khawatir Virus Corona, Penumpang Kereta Bertengkar Gara-gara Batuk
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
-
Sri Mulyani Umumkan 26 Nama Lolos Seleksi DK LPS, Ada Mantan Bos BUMN, BI Hingga OJK
-
5 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Mentan Amran Geram Temukan Pupuk Palsu: Petani Bisa Langsung Bangkrut!
-
Realisasi KUR Tembus Rp131 Triliun, Kredit Macet Capai 2,38 Persen
Terkini
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka
-
Tangguh di Tengah Dinamika Global, BRI Pimpin Daftar Teratas Bank di Indonesia versi The Banker