SuaraJogja.id - Sejak akhir bulan Juni lalu, stok darah PMI Kota Yogyakarta semakin menipis hingga tidak bisa mencukupi permintaan, hal ini disampaikan langsung oleh Pimpinan PMI Kota Yogyakarta, Lilik Kurniawan.
"Sejak awal pekan, persediaan darah di PMI Kota Yogyakarta semakin menipis, khususnya untuk golongan darah A dan B," ujar Lilik, Sabtu (4/7/2020).
Minimnya persediaan darah di Kota Jogja sudah terjadi sejak bulan April lalu, dan terus berlanjut hingga saat ini. Hal ini disebabkan berkurangnya kegiatan donor darah massal dan jumlah pendonor yang berkurang.
Padahal, Lilik menuturkan, PMI Kota Yogyakarta berkewajiban untuk menyediakan persediaan darah yang cukup karena kebutuhan darah tidak mengalami penurunan meskipun saat ini dalam masa pandemi COVID-19.
"Jumlah permintaan justru cenderung naik, sedangkan pendonor berkurang. Akibatnya, stok kami pun kadang-kadang kosong. Jika stoknya ada, jumlahnya sangat sedikit," kata Lilik, melansir Antara.
Selama masa pandemi, menurut Lilik, terjadi penurunan jumlah pendonor hingga mencapai 40 persen. Hal ini sangat berdampak pada jumlah stok darah di PMI Jogja.
“Pengurangannya cukup banyak sehingga sangat mempengaruhi stok darah kami,” katanya.
Ia mengimbau pendonor untuk tetap mendonorkan darahnya di PMI dan tidak perlu khawatir tertular atau terinfeksi virus corona karena proses donor darah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Jangan takut donor darah ke PMI. Kami menggunakan prosedur yang ketat untuk pencegahan penularan COVID-19,” katanya yang menyebut setiap pendonor akan diingatkan untuk mendonorkan darahnya kembali tiap 60 hari sekali.
Baca Juga: Donor Darah Keliling di Kudus
Ia menyebut, sejumlah prosedur ketat juga terus dilakukan pihak PMI, seperti mengganti peralatan untuk tiap pendonor seperti “handscoon”.
“Kami pun tetap berupaya untuk menggelar donor darah massal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Donor Darah Bantu Temukan Daya Tahan Antibodi Covid-19
-
Pengobatan Gratis dan Donor Darah Kucing di Solo
-
Cerita Pasien Thalasemia Sulit Dapat Pendonor Darah saat Pandemi Covid-19
-
Cerita Pasien Talasemia: 4 Bulan Kesulitan Dapat Stok Darah Gegara Pandemi
-
Orang Bertato Tidak Boleh Donor Darah, Mitos atau Fakta?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik