SuaraJogja.id - Umat Muslim akan segera menyambut Hari Raya Iduladha pada akhir Juli mendatang. Namun, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, penjualan daging kurban diperkirakan menurun hingga 30%. Di antaranya disebabkan adanya pandemi yang melemahkan sektor ekonomi masyarakat.
Peternak dan pedagang hewan kurban di Segoroyoso, Pleret, Bantul, Ilham Ahmadi, mengakui terjadi penurunan penjualan hingga 30%. Pihaknya sendiri sudah mulai melakukan persiapan hewan kurban sejak satu bulan menjelang hari raya. Ilham sendiri menyediakan hewan kurban berupa sapi dan kambing.
"Penurunan ada sekitar 30% dari tahun-tahun sebelumnya karena dampak covid ini tetep berpengaruh," ujar Ilham, dihubungi SuaraJogja.id, Senin (6/7/2020).
Tahun ini, Ilham menyiapkan 200 ekor sapi dan 100 ekor kambing. Sampai saat ini, sudah ada sekitar 150 ekor sapi yang sudah laku dan 100 ekor kambing.
Baca Juga: Kurban di Tengah Corona, Warga DKI Tak Boleh Datang ke Tempat Pemotongan
Adanya wabah corona sendiri tidak memberikan dampak kepada harga jual sapi. Bahkan, harganya sempat mengalami kenaikan karena adanya minat beli.
Satu ekor sapi dijual seharga Rp18 juta hingga Rp20 juta. Selain itu, Ilham juga menyediakan sapi dengan harga di atas Rp30 juta hingga Rp60 juta. Nilai tersebut bergantung pada bobot yang dimiliki sapi.
Sementara, kambing dijual antara Rp2,5 juta hingga Rp3,5 juta. Setiap tahun, Ilham biasa menjual antara 100 hingga 150 ekor sapi maupun kambing.
"Karena kami kalau ada pesenan banyak kita arahkan ke teman-teman di asosiasi peternak," ujarnya.
Ilham mengaku tetap melayani pembeli selama ada stok hewan. Ia menjelaskan bahwa ketersediaan hewan di peternak tidak selalu bisa dipastikan jumlahnya. Hewan kurban yang sudah terjual biasanya diantarkan satu hingga dua hari menjelang hari raya. Selama kurun waktu sebelumnya, hewan kurban masih dirawat oleh peternak.
Baca Juga: Ini Panduan Pemotongan Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19
Ilham memastikan, pihaknya tetap menjaga kualitas hewan kurban yang sudah terjual. Bahkan, hewan yang sudah dijual diberikan perawatan lebih dan gizi yang mencukupi. Selama perawatan, hewan ternak juga mendapatkan pengawasan dari dokter hewan. Jika ada hewan yang sakit, seketika hewan tersebut akan dikonsultasikan dengan pemilik untuk tindakan lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Bagaimana Jepang Ubah Kotoran Sapi Jadi Sumber Energi?
-
Update 3 April 2025: Arus Balik Dimulai, Pantau Kondisi Terkini Lewat CCTV Online
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
-
Jelang Perubahan Regulasi, BEEF Siapkan Langkah Impor Sapi Brasil
-
Niat Bikin Konten Masak Rendang di Palembang, Daging 200 Kg Willie Salim Hilang Diserbu Warga
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan