SuaraJogja.id - Libur Idul Adha 2020, yang bertepatan dengan akhir pekan, dimanfaatkan warga untuk liburan. Kendati belum semua objek wisata di Gunungkidul melakukan uji coba penerapan adaptasi baru, tetapi Gunungkidul sudah diserbu wisatawan. Sepanjang Jumat (31/7/2020) hingga Minggu (2/8/2020) antrean kendaraan terlihat memadati jalan menuju ke objek wisata.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengakui adanya lonjakan jumlah wisatawan pada libur Idul Adha ini. Pihaknya mencatat, selama dua hari libur Idul Adha pada jumat hingga Sabtu kemarin setidaknya ada sekitar 19 ribu orang wisatawan yang masuk ke sejumlah tempat wisata di Gunungkidul.
Hary mengakui, sebagian besar wisatawan memang masih memilih pantai untuk berlibur, dan memang hampir semua pantai di wilayah Gunungkidul sudah melakukan uji coba penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Hanya tinggal pantai Ngedan saja yang belum melakukan uji coba AKB tersebut.
"Memang belum semuanya dibuka karena masih masa uji coba," ujarnya, Minggu (2/8/2020), ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya.
Masih ada beberapa objek wisata di Gunungkidul yang belum melakukan uji coba penerapan new normal. Di antaranya Gua Pindul, Gua Jomblang, Gunung Gentong, Gunung Gambar, Hutan Wonosad,i dan Pantai Ngedan. Uji coba tersebut sebenarnya berdasarkan kehendak masing-masing pengelola.
Hari menambahkan, uji coba pariwisata Kabupaten Gunungkidul sebenarnya sudah berakhir pada 31 Juli lalu. Meskipun demikian, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul memutuskan memperpanjang masa uji coba hingga 31 Agustus 2020 karena memang Pemda DIY juga memutuskan memperpanjang masa darurat Covid-19.
"Perpanjangan ini tak lepas dari instruksi Pemda DIY, yang juga memperpanjang masa tanggap darurat hingga 31 Agustus. Prinsipnya tetap dengan protokol kesehatan sesuai prinsip AKB," katanya.
Menurutnya, ada tambahan aturan yang harus ditaati oleh wisatawan. Aturan tersebut adalah larangan kunjungan dalam bentuk rombongan besar yang berada dari zona merah, terutama yang datang menggunakan kendaraan bus. Namun demikian, ada sedikit kelonggaran, di mana jika hanya satu bus, asal memenuhi ketentuan, masih bisa masuk.
"Tapi kalau lebih dari dua bus besar maka tidak diperbolehkan untuk masuk ke area objek wisata," tambahnya.
Baca Juga: Masuk Zona Merah, Warga Buat Kampung Lalu Lintas Steril Covid di Surabaya
Selain itu, pihaknya juga mewajibkan wistawan untuk mengisi data diri ke aplikasi Visit Jogja. Untuk kepentingan tersebut, pihaknya sudah menyiapkan petugas jaga di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR). Petugas ini juga akan melakukan pemantauan terhadap wisatawan.
"Mereka nantinya akan membantu pengunjung yang belum mengisi data ke aplikasi. Data ini sangat penting,"ungkapnya.
Menurutnya, petugas ini juga disiapkan, mengingat sejumlah titik destinasi masih mengalami masalah jaringan telekomunikasi atau sinyal. Kendati begitu, Harry berharap wisatawan secara mandiri melakukan pendataan tersebut.
Terpisah, Kepala Dispar Gunungkidul Asti Wijayanti memandang, perpanjangan masa uji coba ini bertujuan untuk makin memantapkan protokol kesehatan di destinasi wisata. Sebab, efektivitas penerapan protokol kesehatan masih diperlukan, mengingat masih ada pengunjung yang tidak disiplin. Sosialisasi akan terus dilakukan hingga aturan AKB terpenuhi.
"Terlepas dengan adanya aturan baru, Dispar tetap melakukan pembatasan jam operasional dan jumlah kunjungan per destinasi wisata setiap harinya, dan kita tidak buka setiap hari, Senin kita manfaatkan untuk bersih-bersih dan penyemprotan disinfektan," terangnya.
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan Gunungkidul Bayu Susilo Aji menambahkan, Dishub sebelumnya sudah memprediksi akan adanya peningkatan arus wisatawan pada libur Idul Adha kali ini meskipun sebenarnya wisatawan tersebut masih banyak yang lokal alias dari seputaran DIY saja.
Untuk antisipasi lonjakan arus kendaraan selama libur Idul Adha ini, Dinas Perhubungan Gunungkidul telah menempatkan petugas pada beberapa titik jalur menuju objek wisata, terutama wisata pantai. Mereka juga melaksanakan patroli monitoring lalu lintas dan perparkiran.
"Kita pantau fasilitas jalan terutama APPIL agar jika terjadi kerusakan maupun rekayasa lalin jika terjadi antrean," ungkapnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Masuk Zona Merah, Warga Buat Kampung Lalu Lintas Steril Covid di Surabaya
-
Asri dan Sejuk, Dusun Girpasang di Jateng Diusulkan Jadi Objek Wisata
-
Modal Nekat, Budidaya Ikan Guppy Suranto Kini Tembus Pasar Asia dan Eropa
-
Libur Idul Adha: Bonbin Bandung Sepi Pengunjung, Lalu Lintas Lancar
-
Viral, Bupati Lumajang Unggah Kondisi Danau Ranu Pani Dipenuhi Salju
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata
-
Tarif Murah Gak Cukup! Ini 4 Jurus Ampuh Bikin Transportasi Publik Lebih Terjangkau
-
Geger! CCTV Pemda DIY Tampilkan Tulisan Provokatif: Siapa Dalang di Baliknya?
-
Drama Penangkapan Pelempar Molotov: Dari CCTV, Densus 88, Hingga Rayuan Pacar
-
Ada Pemberkasan PPPK, Antrean Pemohon SKCK di Polresta Yogyakarta Membludak