SuaraJogja.id - Rektorat Universitas Nahdatul Ulama (UNU) menolak dikaitkan dengan dosen swinger, Bambang Arianto, yang tengah viral saat ini. Meski pernah menjadi dosen tamu, UNU menolak Bambang Arianto disebut sebagai dosen kampus tersebut.
Karenanya, bila kasus tersebut merugikan pihak kampus, maka UNU siap melakukan langkah hukum. Saat ini UNU tengah mengumpulkan data dan bukti.
“Sedang kita kumpulkan data dan bukti-bukti. Kalau nanti memang layak untuk dipersoalkan [di ranah hukum], kami mendorong proses hukum demi kebenaran serta mewujudkan kampus antikekerasan,” ungkap Ketua LP3M UNU Muhammad Mustafid ketika dikonfirmasi di kampus UNU, Selasa (4/8/2020).
Menurut Mustafid, UNU memastikan bahwa Bambang Arianto hanya pernah membantu mengajar di kampus tersebut pada 2017 hingga awal 2018. Sebagai dosen tamu, Bambang Arianto memberikan materi kepenulisan dan literasi sesuai dengan bidang keahlian yang bersangkutan.
Baca Juga: 8 Fakta Baru Kasus Dosen Lecehkan 300 Wanita Berkedok Riset Swinger
UNU menolak segala penyimpangan Bambang Arianto, baik secara hukum dan syariat yang merugikan banyak pihak. Penyimpangan yang menyebabkan korbannya mencapai lebih dari 300 orang itu sama sekali tidak ditolerir.
Karenanya, UNU membuka pusat aduan dan memberikan fasilitas pendampingan bagi para korban. Pendampingan dilakukan PSG UNU Yogyakarta dengan PW Fatayat NU DIY serta lembaga layanan korban kekerasan.
“Kami sangat berharap dengan adanya kasus ini, track record pelaku yang sangat panjang bisa berakhir dengan ter-blow up-nya kasus ini,” tandasnya.
Sementara, Ketua PW Fatayat NU DIY Khotimatul Khusna mengungkapkan, sudah ada lebih dari tiga korban yang melapor ke mereka. Korban mengaku mendapatkan kekerasan seksual dari ajakan swinger atau berganti pasangan.
“Kami dapat aduan sekitar Mei 2018. Kami mengumpulkan beberapa data berupa chatting dan rekaman suara karena saat itu BA berada di naungan UNU, maka kami melaporkan ke kampus,” ungkapnya.
Baca Juga: Heboh Dosen Swinger Disebut Buzzer Jokowi, DPR: Jangan Sembarang Tuduh
Khusna menyebut, modus Bambang Arianto pada korbannya adalah penelitian. Bahkan ia memakai nama istrinya untuk meminta korban melakukan swinger.
Berita Terkait
-
Dihadiri Tokoh Pendidikan Nasional, Guruinovatif.id Sukses Selenggarakan Yogyakarta Education Summit
-
Rektor UNU Gorontalo Bantah Lakukan Pelecehan Seksual, 12 Korban Siap Laporkan ke Polisi
-
Nestle Indonesia di Industry Hub UNU: Dukung Masa Depan Indonesia yang Cerah
-
Resmikan Kampus UNU Yogyakarta, Jokowi Cerita Sempat Bisik-bisik ke Sri Sultan HB X hingga Presiden Uni Emirat Arab
-
Batas Usia Capres-Cawapres Hasil Putusan MK Kembali Digugat, Penggugatnya Mahasiswa Unusia
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi