Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 04 Agustus 2020 | 19:02 WIB
Ilustrasi korban kekerasan atau pelecehan seksual - (Pixabay/Anemone123)

SuaraJogja.id - IM, lelaki yang selama ini dituding sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswa di dalam dan luar Yogyakarta, angkat bicara.

Kala dihubungi SuaraJogja.id, IM enggan menyatakan klarifikasi secara lugas dan blak-blakan. Ia memilih untuk menyatakan bahwa klarifikasi darinya terkait dugaan kasus pelecehan seksual itu sudah ia tulis di akun Instagram pribadinya.

IM juga mengungkapkan, ia telah diputus tidak terbukti bersalah secara mutlak, dan kampus tempatnya kuliah di Australia tidak menindaklanjuti semua laporan tuduhan yang masuk, termasuk petisi yang ditujukan untuk kasusnya.

Menurut IM, investigasi dilakukan oleh pihak kampus, yang bekerja sama dengan investigator eksternal yang independen.

Baca Juga: Predator Seks Fetish Kain Jarik, Gilang Ada di Kapuas Kalimantan Tengah

Hal itu, kata IM, berbeda dengan penelusuran dugaan kasus tersebut di Indonesia. IM mengaku sampai saat ini tidak pernah tahu siapa saja nama-nama penyintas beserta tuntutan mereka.

"Berbeda dengan di Australia, tim investigator memberi tahu nama pelapor dan delik aduannya secara lengkap, sehingga saya bisa merespons semua tuduhan dengan data dan bukti fakta yang sebenarnya," ungkapnya, Selasa (4/8/2020).

Dari hasil laporan National Security Check Australia, lanjut IM, dirinya dinyatakan tidak ada masalah hukum sedikit pun.

"Bahkan kampus memberi saya bantuan psikologis untuk men-support saya agar bisa tetap tenang dan sukses menghadapi tugas akhir saya, di tengah pandemi dan semua tuduhan," lanjut IM.

Namun, kala ditanyakan tanggapannya perihal perbedaan proses penelusuran dugaan pelecehan antara dua negara, IM mempersilakan media untuk menanyakannya lebih lanjut kepada ahli hukum.

Baca Juga: 8 Fakta Baru Kasus Dosen Lecehkan 300 Wanita Berkedok Riset Swinger

IM tak menampik, dirinya merasa cukup terganggu dengan adanya tuduhan yang masuk kepadanya. Hanya saja, ia tetap merasa bersyukur karena akhirnya bisa lulus S2 dengan baik, tetap sebagai penerima beasiswa AAS, dan kembali ke tanah air.

Load More