SuaraJogja.id - Di tengah wabah Covid-19 saat ini, yang turut mendatangkan krisis ekonomi, sejumlah warga di wilayah Sleman mengeluhkan tagihan pembayaran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang membengkak. Parahnya, tagihan yang harus dilunasi mencapai tiga hingga enam kali lipat.
Sebelumnya, PDAM Tirta Sembada memberikan informasi lewat akun Instagram @pdamsleman bahwa pelanggan diimbau mengirimkan jumlah pemakaian air melalui SMS ke nomor yang tertera.
Instruksi tersebut diperuntukkan dalam tagihan pada April 2020.
Dalam narasi unggahannya, bagi konsumen yang tidak mengirimkan SMS atau pesan WhatsApp dalam rentang waktu 4-20 April 2020, nantinya mereka dikenai biaya dengan rata-rata pemakaian tiga bulan terakhir.
Unggahan tersebut sontak mendapat protes dari sejumlah konsumen lantaran tagihan yang harus dibayar malah meningkat tajam.
Salah satunya dari akun @nasikebuli_mashamid. Dirinya mengaku harus mengeluarkan biaya mencapai Rp300 ribu dalam tiga bulan. Padahal sebelumnya, dalam masa tiga bulan terakhir tagihannya hanya Rp110 ribu.
"Pembayaran melonjak tiga kali lipat, pas mau bayar sampai tidak percaya sampai tanya beberapa kali ke kasir indomart, barangkali saya salah, ternyata benar naik. Katanya yang tidak mengirim SMS/WA dikenai biaya tiga bulan terakhir. Saya pemakaian 3 bulan terakhir rata-rata Rp110 ribu. Tapi bulan ini dikenai tarif Rp375 ribu. Gimana itu cara ngitungnya?" tulis akun tersebut.
Tak hanya itu, akun @diennisanyo juga mengeluhkan hal serupa. Dalam balasan di kolom komentar, pihaknya meminta PDAM Sleman memberi tahu dahulu dengan mengirim surat edaran kepada konsumen.
"Kalo benar demikian seharusnya pihak PDAM mengirimkan surat edaran kepada pelanggan agar kami semua tahu. Ini sih gila namanya tagihan melonjak sampai 6 kali lipat padahal airnya sering mati. Dzalim bener ya @pdamsleman memanfaatkan keadaan ditengah wabah Covid19," katanya.
Baca Juga: Tagihan Listrik Bengkak Hingga Rp 19 Juta,Petugas Pencatat Meteran Dipecat
SuaraJogja.id pun telah mengonfirmasi Dirut PDAM Tirta Sembada melalui sambungan telepon. Kendati demikian, pihaknya belum memberikan respons.
Saat mendatanagi kantor PDAM Sleman, SuaraJogja.id hanya bisa bertemu sekretarisnya, yang mengatakan bahwa yang bersangkutan belum bisa ditemui karena alasan rapat.
Terpisah, Bupati Sleman Sri Purnomo menanggapi kabar kenaikan tagihan air tersebut. Dirinya menduga, dengan aktivitas masyarakat di rumah, tagihan air diperkirakan menjadi lebih tinggi.
"Yang dimaksud meningkat, jangan-jangan karena stay at home dan kebanyakan menggunakan air, sehingga biaya juga naik. Namun yang jelas, PDAM memang memberikan potongan harga sebesar 50 persen kepada pelanggan tertentu pada saat pandemi," kata dia, ditemui di Pendopo Parasamya Komplek Pemkab Sleman, Selasa (18/8/2020).
Disinggung apakah akan mengambil langkah tegas kepada PDAM Sleman, Sri menyebut akan memanggil dan mempelajari keluhan warga terlebih dahulu.
"Nanti saya bicara dulu jika masalah tagihannya membengkak karena penggunaannya, nanti dibicarakan. Jika nanti meterannya lupa tidak dibaca dengan benar dan harganya nuthuk [dilebihkan] nanti kan jadi kesalahan mereka [PDAM]," kata Sri.
Berita Terkait
-
Tagihan Listrik Bengkak Hingga Rp 19 Juta,Petugas Pencatat Meteran Dipecat
-
Viral Curhatan Tagihan Listrik Naik Jadi Rp 19 Juta, Biasanya Rp 400 Ribu
-
Cerita Pilu Warga Rusunawa di Makassar: Evakuasi Orang Sakit Gelap-gelapan
-
Atasi Tagihan Listrik yang Membengkak dengan Cari Tahu Penyebabnya
-
Tagihan Listrik Mahal, Pengelola Rusunawa di Makassar Digeruduk Emak-Emak
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel